Research Repository

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KOLANG-KALING (Arenga pinnata) DAN GULA SEMUT PADA PEMBUATAN COOKIES

Show simple item record

dc.contributor.author Hasanah, Zulia
dc.date.accessioned 2020-11-03T07:53:25Z
dc.date.available 2020-11-03T07:53:25Z
dc.date.issued 2019-10
dc.identifier.uri http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/7207
dc.description.abstract Penelitian ini berjudul“Pengaruh Penambahan Tepung Kolang-kaling (Arenga Pinnata) Dan Gula Semut Pada Pembuatan Cookies”. Dibimbing oleh Bapak Prof. Dr. H. Zulkifli Lubis, M. App. Sc selaku ketua komisi pembimbing dan Ibu Masyhura MD.S.P.,M.Si selaku anggota Komisi Pembimbing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penambahan Tepung Kolang Kaling (Arenga Pinnata) dan Gula Semut pada pembuatan Cookies. Metode penelitian dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan dua kali ulangan. Faktor I adalah Penambahan Tepung (T) yang terdiri dari 4 taraf, yaitu :T1 = 20 gr, T2 = 30 gr, T3 = 40 gr, T4 = 50 gr dan faktor II adalah Penambahan Gula Semut ( G ) yang terdiri dari 4 taraf, yaitu : G1 = 40 gr, G2 = 50 gr, G3 = 60 gr, G4 = 70 gr. Parameter yang diamati adalah Kadar Karbohidrat, Kadar Kalsium, Kadar Serat, Kadar Abu, Kadar Air, Organoleptik rasa dan Organoleptik Tekstur. Hasil analisa secara statistik pada masing masing parameter memberikan kesimpulan sebagai berikut. Kadar Karbohidrat Daftar sidik ragam (Lamiran 1) dapat dilihat bahwa penambahan tepung kolang-kaling berpengaruh berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar karbohidrat. Nilai tertinggi dapat dilihat pada perlakuan T4= 78,69% dan nilai terendah terdapat pada T1= 75,88%. Pengaruh penambahan gula semut memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (p<0,01 ), Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan G4= 77,79% dan nilai terendah terdapat pada G1= 77,57%. Dari daftar Lampiran 1 interaksi perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar karbohidrat. Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan dengan kosentrasi tepung kolang-kaling 50 gr dan penambahan gula semut sebanyak 70 gr (T4G4) sebesar 78,415%. Sedangkan nilai terendah yaitu pada perlakuan dengan kosentrasi tepung kolang-kaling sebanyak 20 gr dan penambahan gula semut sebanyak 40 gr (T1G1) dengan nilai sebesar 76,605%. Kadar Serat Daftar sidik ragam (Lampiran 2) dapat dilihat bahwa penambahan tepung kolang-kaling berpengaruh berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar serat kasar. Nilai tertinggi dapat dilihat pada perlakuan T4= 0,390% dan nilai terendah terdapat pada T1= 0,300%. Pengaruh penambahan gula semut memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (p>0,05), Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan G4= 0,356% dan nilai terendah terdapat pada G1= 0,335%. Dari daftar Lampiran 2 interaksi perlakuan memberikan penagaruh yang berbeda tidak nyata (p>0,05) terhadap kadar Serat Kasar. Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan dengan kosentrasi tepung kolang-kaling 50 gr dan penambahan gula semut sebanyak 70 gr (T4G4) sebesar 0,440%. Sedangkan nilai terendah yaitu pada perlakuan dengan kosentrasi tepung kolang-kaling sebanyak 20 gr dan penambahan gula semut sebanyak 40 gr (T1G1) dengan nilai sebesar 0,285%. Kadar Kalsium Daftar sidik ragam (Lamiran 3) dapat dilihat bahwa penambahan tepung kolang-kaling berpengaruh berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar kalsium. Nilai tertinggi dapat dilihat pada perlakuan T4= 145,30% dan nilai terendah terdapat pada T1= 109,48%. Pengaruh penambahan gula semut memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (p>0,05), Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan G4= 136,57% dan nilai terendah terdapat pada G1= 125,73%. Dari daftar Lampiran 3 interaksi perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (p>0,05) terhadap kadar kalsium. Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan dengan kosentrasi tepung kolang-kaling 50 gr dan penambahan gula semut sebanyak 70 gr (T4G4) sebesar 159,10%. Sedangkan nilai terendah yaitu pada perlakuan dengan kosentrasi tepung kolang-kaling sebanyak 20 gr dan penambahan gula semut sebanyak 40 gr (T1G1) dengan nilai sebesar 107,90%. Kadar Air Daftar sidik ragam (Lamiran 4) dapat dilihat bahwa penambahan tepung kolang-kaling berpengaruh berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar air. Nilai tertinggi dapat dilihat pada perlakuan T1= 2,655% dan nilai terendah terdapat pada T4= 2,00%. Pengaruh penambahan gula semut memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (p<0,01), Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan G1= 2,446% dan nilai terendah terdapat pada G4= 2,275%. Dari daftar Lampiran 4 interaksi perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata nyata (p<0,01) terhadap kadar air. Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan dengan kosentrasi tepung kolang-kaling 20 gr dan penambahan gula semut sebanyak 40 gr (T1G1) sebesar 2,710%. Sedangkan nilai terendah yaitu pada perlakuan dengan kosentrasi tepung kolang-kaling sebanyak 50 gr dan penambahan gula semut sebanyak 70 gr (T4G4) dengan nilai sebesar 1,825%.Kadar Abu Daftar sidik ragam (Lamiran 5) dapat dilihat bahwa penambahan tepung kolang-kaling berpengaruh berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap kadar abu. Nilai tertinggi dapat dilihat pada perlakuan T4= 0,95% dan nilai terendah terdapat pada T1= 0,38%. Pengaruh penambahan gula semut memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (p>0,05), Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan G1= 0,72% dan nilai terendah terdapat pada G4=0,52%. Dari daftar Lampiran 5 interaksi perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda sagat nyata (p<0,01) terhadap kadar abu. Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan dengan kosentrasi tepung kolang-kaling 50 gr dan penambahan gula semut sebanyak 70 gr (T4G4) sebesar 1,07%. Sedangkan nilai terendah yaitu pada perlakuan dengan kosentrasi tepung kolang-kaling sebanyak 20 gr dan penambahan gula semut sebanyak 40 gr (T1G1) dengan nilai sebesar 0,33%. Organoleptik Tekstur Daftar sidik ragam (Lamiran 6) dapat dilihat bahwa penambahan tepung kolang-kaling berpengaruh berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap Organoleptik tekstur. Nilai tertinggi dapat dilihat pada perlakuan T4= 3,688% dan nilai terendah terdapat pada T1= 2,538%. Pengaruh penambahan gula semut memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (p<0,01), Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan G4= 3,250% dan nilai terendah terdapat pada G1=2,975%. Dari daftar Lampiran 6 interaksi perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap organoleptik tekstur. Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan dengan kosentrasi tepung kolang-kaling 50 gr dan penambahan gula semut sebanyak 70 gr (T4G4) sebesar 3,750%. Sedangkan nilai terendah yaitu pada perlakuan dengan penambahan tepung kolang-kaling sebanyak 20 gr dan penambahan gula semut sebanyak 40 gr (T1G1) dengan nilai sebesar 2,350%. Organoleptik Rasa Daftar sidik ragam (Lamiran 7) dapat dilihat bahwa penambahan tepung kolang-kaling berpengaruh berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap Organoleptik Rasa. Nilai tertinggi dapat dilihat pada perlakuan T1= 3,600% dan nilai terendah terdapat pada T4= 2,825%. Pengaruh penambahan gula semut memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (p<0,01 ), Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan G1= 3,365% dan nilai terendah terdapat pada G4= 3,125%. Dari daftar lampiran 7 interaksi perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata (p<0,01) terhadap organoleptik rasa. Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan dengan kosentrasi tepung kolang-kaling 20 gr dan penambahan gula semut sebanyak 40 gr sebesar 3,750. Sedangkan nilai terendh yaitu pada perlakuan dengan penambahan tepung koang-kaling sebanyak 50 gr dan peambahan gula semut sebanyak 70 gr (T4G4) dengan nilai 2,600%. en_US
dc.title PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG KOLANG-KALING (Arenga pinnata) DAN GULA SEMUT PADA PEMBUATAN COOKIES en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account