Abstract:
Penelitian ini dilakukan karena adanya permasalahan dalam kegiatan belajar
siswa, yaitu metode pembelajaran belum bervariasi karena masih didominasi
dengan metode ceramah yang berpusat pada guru sehingga menimbulkan rasa
bosan atau jenuh pada siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPAS
masih terhitung rendah dan urangnya sumber informasi yang dimiliki siswa
mengakibatkan belajar kurang aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran IPAS.
Siswa juga belum terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Rumusan
masalah yang terdapat pada skripsi ini yaitu bagaimana berpikir kritis siswa
sebelum dan sesudah menggunakan model pembelajaran Scramble pada mata
pelajaran IPAS di kelas IV SD Muhammadiyah 02 Medan. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah
menggunakan model pembelajaran Scramble pada mata pelajaran IPAS di kelas
IV SD Muhammadiyah 02 Medan. Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis
penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian semu eksperimen
(Quasi eksperimen). Metode Quasi Eksperimen akan memberikan tes yang
terbagi menjadi dua yaitu tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Adapun yang
menjadi populasi dan sampel pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas Kelas
IV B SD Muhammadiyah 02 Medan yang berjumlah 32 orang Siswa. Instrumen
yang digunakan pada penelitian ini yaitu lembar obervasi siswa yang berbentuk
soal pilihan ganda yang berjumlah 15 soal yang sudah diuji validitas.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dikelas kontrol diperoleh hasil rata-rata sebesar
63.84 dan rata-rata di kelas eksperimen sebesar 90,34 dengan menggunakan
metode scramble. Dilihat dari hasil output ―Independent Samples Test‖ diketahui
bahwa nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa
Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan ketika menggunakan model
pembelajaran Scramble terhadap kemampuan berpikir kritis IPAS siswa di kelas
IV SD Muhammadiyah 02 Medan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
menggunakan metode pembelajaran konvensional.