Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisissikap dan perilaku konsumen
terhadap permintaan bawang merah dan faktor-faktor yang berhubungan dengan
permintaan konsumen terhadap bawang merah.
Jenis penelitian adalah penelitian purposive, teknik pengambilan sampel
acciental sampling yaitu menentukan sampel berdasarkan kebetulan, maka sampel
penelitian adalah konsumen yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti pada
saat melakukan transaksi pembelian bawang merah. Metode analisis yang
digunakan adalahdeskriptif dan korelasi pearson.
Konsumen yang menyatakan kesesuaian harga dengan kualitas, kesegaran
bawang merah, ketersediaan bawang merah, kesesuaian biaya dengan mutu
produk, jenis bawang merah, ukuran bawang merah dan warna sebanyak
(100%).Konsumen yang menyatakan sering membeli bawang merah di Pusat
Pasar Bakaran Batu sebanyak (26,7%). Konsumen yang menyatakan pentingnya
bawang merah sebanyak (96,7%). Konsumen yang menyatakan keinginan anggota
keluarga sebanyak (90%). Konsumen yang menyatakan kesesuaian jumlah
keluarga sebanyak (90%). Konsumen yang dapat dipengaruhi saran dari
konsumen lain sebanyak (40%) dan Konsumen yang dapat dipengaruhi saran dari
teman sebanyak (43,3%).
Hasil penelitian dengan menggunakan analisis korelasi Pearson
menunjukkan hubungan harga bawang merah dengan nilai permintaan bawang
merah diperoleh nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,211 > 0,05. Ini berarti tidak terdapat
hubungan yang nyata antara harga bawang merah dengan nilai permintaan
bawang merah. Sikap konsumen dengan nilai permintaan bawang merah diperoleh
nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,824 > 0,05. Ini berarti tidak terdapat hubungan yang
nyata antara sikap konsumen dengan nilai permintaan bawang merah. Perilaku
konsumen dengan nilai permintaan bawang merah diperoleh nilai Sig (2-tailed)
sebesar 0,506 > 0,05. Ini berarti tidak terdapat hubungan yang nyata antara
perilaku konsumen dengan nilai permintaan bawang merah. Penghasilan keluarga
dengan nilai permintaan bawang merah diperoleh nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,884
> 0,05. Ini berarti tidak terdapat hubungan yang nyata antara penghasilan
konsumen dengan nilai permintaan bawang merah. pada tingkat kepercayaan
95%.