Abstract:
Produktivitas Kerja Pegawai adalah merupakan sikap mental, sikap mental
yang selalu mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada. Suatu keyakinan
bahwa seseorang dapat melakukan pekerjaan lebih baik dari hari ini dari pada hari
kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Tujuan penelitia ini adalah untuk
menganalis pengaruh dari setiap variabel yang penulis teliti. Dan yang menjadi
manfaat dari penelitian ini adalah untuk memperluas pengetahuan penulis tentang
sumber daya manusia, khususnya tentang pengembangan karir, budaya organisasi
dan produktivitas kerja pegawai pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Sumatera Utara.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Kantor Pertwakilan
Bank Indonesia Sumatera Utara yang berjumlah 95 orang. Dan jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seluruh populasi yang berjumpah 95
orang pegawai. Teknik analisis data yang digunakan yaitu regresi linear berganda,
asumsi klasik, uji hipotesis (uji t dan uji f) dan koefisien determinasi.
Hasil regresi linear berganda Y = 10,637+ 0,218X1 + 0,335X2Dari uji t
variabel Pengembangan Karir diperoleh nilai thitung = 2,879 > ttabel =0,2017 dengan
nilai sig 0,005 < 0,05. Dari hasil tersebut didapat kesimpulan bahwa Ha diterima
yang menunjukkan bahwa pengembangan karir (X1) mempunyai pengaruh
signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai (Y). Kemudian variabel budaya
organisasi (X2) diperoleh nilai thitung = = 4,363 > ttabel =0,2017 dengan nilai sig 0,0
< 0,05 sehingga didapat kesimpulan bahwa Ha diterima yang menunjukkan bahwa
budaya organisasi (X2) berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai (Y).
Dari uji Fhitung = 18,196> 3,115 dengan nilai sig 0,000 < 0,05 yang
menunjukkan bahwa pengembangan karir dan budaya organisasi secara simultan
berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Sumatera Utara.
Dari koefisien determinasi diperoleh nilai R-square 0,286 atau 2,86
menunjukka 2,86%variabel produktivitas kerja pegawai (Y) dipengaruhi
pengembangan karir (X1) dan budaya organisasi (X2) dan sisanya 9,71%
dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti