dc.description.abstract |
Minyak jagung merupakan minyak goreng yang stabil (tahan terhadap
ketengikan) karena mengandung tokoferol yang larut dalam minyak sebagai
antioksidan yang dapat menghambat proses oksidasi. Minyak jagung mempunyai
nilai gizi yang sangat tinggi yaitu sekitar 250 kilo kalori/ons. Di Indonesia sendiri
penggunaan minyak jagung masih tergolong sedikit karena masyarakat lebih
sering menggunakan minyak kelapa sawit padahal minyak jagung dapat dijadikan
pilihan alternatif yang lebih baik. Minyak babi adalah suatu lemak yang di ambil
dari jaringan lemak hewan babi. Minyak babi dapat diperoleh dengan cara
ekstraksi menggunakan metode dry rendering yaitu suatu cara ekstraksi minyak
hewan dengan cara pemanasan tanpa air. Penelitian ini menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan (2) dua ulangan. Faktor I : Konsentrasi
Pelarut (K) terdiri dari 4 taraf yaitu: K1= 20%, K2= 30%, K3= 40% dan K4=
50%. Faktor II : Waktu Maserasi (W) terdiri dari 4 taraf yaitu : W1= 06 Jam,W2=
12 Jam, W3= 18 Jam dan W4 = 24 Jam. Parameter yang diamati meliputi bobot
jenis, bilangan asam, bilangan iodium dan total mikroba. Dari hasil analisis sidik
statistik pada setiap parameter: Pengaruh konsentrasi n–Heksan minyak jagung,
minyak babi dan minyak jagung bercampur minyak babi memberikan pengaruh
yang berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap bobot jenis. Pengaruh waktu
maserasi minyak jagung, minyak babi dan minyak jagung bercampur minyak babi
memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap bobot jenis. |
en_US |