dc.description.abstract |
Buah pisang termasuk ke dalam salah satu buah klimaterik dimana buah
jenis ini memiliki tingkat laju respirasi yang sangat cepat sehingga buah ini
mengalami tingkat kematangan yang lebih cepat setelah panen di bandingkan buah
lainnya. Proses pematangan ini melibatkan serangkaian perubahan fisiologis yang
kompleks, termasuk peningkatan produksi gas etilen, yang berfungsi sebagai
hormon pematangan (Kader, 2005). Metode yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu
metode rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor yang di teliti yaitu:
faktor 1: Dosis Etherel (E), yaitu E1= 0 ml, E2= 0,5 ml, E3 = 1 ml, E4= 1,5 ml. Faktor II:
jenis kemasan (K), yaitu K1= tanpa kemasan, K2= kemasan kardus, K3 = kemasan karung,
K4= kemasan plastic. Setiap perlakuan diulang sebanyak 2x sehingga diperoleh 16 unit
percobaan. Dengan waktu pemeraman selama 3 hari di suhu ruang. Metode analisis data
yang digunakan yaitu Analisis of Varians dengan parameter yang diuji diantaranya Vitamin
C, TSS, Uji Tekstur dan Uji Susut bobot. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu jenis
kemasan memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap taraf p<0,01 terhadap
parameter tekstur, TSS, Vitamin C dan susut bobot. Dosisi ethrel memberikan pengaruh
yang sangat nyata terhadap tarap p<0,01 terhadap parameter tekstur, TSS, Vitamin C dan
susut bobot. Interaksi antara jenis kemasan dengan dosis ethrel memberikan pengaruh yang
sangat nyata pada taraf p<0,01 terhadap parameter tekstur, TSS dan susut bobot namun
memberikan pengaruh nyata pada taraf p<0,05 terhadap parameter Vitamin C. Kombinasi
perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan jenis kemasan karung (K3) dengan dosis ethrel 1
ml (E3). |
en_US |