dc.description.abstract |
Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan dimana konflik
pekerjaan-keluarga (work-family conflict) merupakan salah satu penyebab utama
menurunya kinerja para karyawan, dikarenakan peran ganda karyawan sangat
susah untuk dipisahkan oleh karyawan PT PLN (Persero) Unit Induk Pembanguan
Sumatera. Kehidupan keluarga merupakan hal yang sangat penting bagi setiap
karyawan, tetapi karyawan dituntut untuk tetap profesional dalam melaksanakan
tugas yang telah menjadi tangung jawab. Sehingga setiap karyawan harus mampu
mengendalikan kepentingan pribadi dan kepentingan pekerjaan guna tercapainya
visi dan misi yang telah disetujui bersama.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pemerolehan
data penelitian dilakukan dengan penyebaran angket kepada seluruh karyawan
tetap diluar dari jabatan Manajer pada PT. PLN (Persero) Unit Induk
Pembangunan Sumatera Utara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Pengaruh langsung dapat
disimpulkan bahwa variabel work to family conflict berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel stres keja. (2) Pengaruh langsung dapat disimpulkan
bahwa variabel work famliy conflict berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap variabel kinerja karyawan. (3) Pengaruh langsung dapat disimpulkan
bahwa variabel stres kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
variabel kinerja karyawan. (4) Stres kerja tidak dapat memediasi atau
memperantarai pengaruh variable work family conflict terhadap variabel kinerja
karyawan.
Oleh karena itu, dalam hal pencapaian kinerja karyawan yang lebih baik
diharapkan PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Utara agar
meningkatkan perhatian lebih terhadap kebutuhan karyawan. |
en_US |