Abstract:
Pada dasarnya terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
pegawai, tetapi yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada faktor budaya organisasi,
motivasi dan gaya kepemimpinan. Budaya organisasi merupakan suatu kekuatan sosial
yang tidak tampak, yang dapat menggerakkan orang-orang dalam suatu organisasi untuk
melakukan aktivitas kerja. Motivasi adalah dorongan untuk melakukan segala sesuatu
yang lebih baik dari yang lainnya dalam melakukan kegiatan sehingga dapat memperoleh
harapan umpan balik yang lebih baik pula. Kepemimpinan merupakan cara seseorang
untuk mencapai tujuan dengan cara menggerakkan dan mengendalikan orang lain untuk
bekerja mencapai tujuan yang dimaksud.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: 1) Untuk menganalisa dan
mengetahui pengaruh budaya organisasi, terhadap kinerja pegawai pada Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara. 2) Untuk menganalisa dan
mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai pada Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara. 3) Untuk menganalisa dan mengetahui
pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai pada Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara. 4) Untuk menganalisa dan mengetahui
pengaruh budaya organisasi, motivasi dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai
pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP) Sumatera Utara yang berjumlah 107 orang dan berdasarkan rumus
Slovin maka jumlah sampel diperoleh sebanyak 52 orang. Metode pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Teknik
analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Nilai t-hitung untuk variabel budaya
organisasi adalah sebesar 2,823 > 2,011 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,007 < 0,05,
artinya secara parsial variabel budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai. 2) Nilai t-hitung untuk variabel motivasi adalah sebesar 2,304
> 2,011 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,026 < 0,05, artinya secara parsial variabel
motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. 3) Nilai t-hitung
untuk variabel gaya kepemimpinan adalah sebesar 3,692 > 2,011 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,001 < 0,05, artinya secara parsial variabel gaya kepemimpinan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. 4) Nilai Fhitung
sebesar
158,054 > F tabel
sebesar 2,798, dengan tingkat signifikansi 0,00 < 0,05, artinya secara
simultan variabel budaya organisasi, motivasi, dan gaya kepemimpinan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Koefisien determinasi R² adalah sebesar
0,908. Artinya, variasi kinerja pegawai dapat dijelaskan secara serempak oleh budaya
organisasi, motivasi dan gaya kepemimpinan sebesar 90,80 %, sedangkan sisanya 8,20
% lagi dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian, seperti
disiplin, pelatihan dan faktor-faktor lainnya yang tidak dijelaskan dalam model penelitian
ini.