Research Repository

ANALISIS KRIMINOLOGI TERHADAP REMAJA PELAKU PERDAGANGAN SATWA YANG DILINDUNGI

Show simple item record

dc.contributor.author Siti Halimah, Azmi Harahap
dc.date.accessioned 2023-08-18T03:40:37Z
dc.date.available 2023-08-18T03:40:37Z
dc.date.issued 2023-05-19
dc.identifier.uri http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/21272
dc.description.abstract Indonesia merupakan sebuah negara yang dianugerahi oleh keanekaragaman hayati yang sangat kaya. Namun, kekayaan akan keanekaragaman hayati di Indonesia menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan angka perdagangan satwa yang dilindungi yang cukup tinggi. Dewasa ini, tindak pidana perdagangan satwa yang dilindungi bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa saja tetapi juga dilakukan oleh remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu bentuk perbuatan remaja pelaku perdagangan satwa yang dilindungi, faktor-faktor penyebab perdagangan satwa yang dilindungi, serta upaya penanggulangan yang dilakukan oleh pihak berwenang terkait perdagangan satwa yang dilindungi. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis normatif dengan pendekatan kasus yang memadupadakan bahan-bahan hukum dengan data sekunder yang diperoleh. Kemudian, mengolah data dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier dengan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa kentuk kejahatan perdagangan satwa yang dilindungi ialah perbuatan perdagangan ilegal satwa yang dilindungi yang dilakukan terhadap satwa yang berasal dari kategori Appendix I dan dilakukan dengan tanpa adanya izin dari Menteri Lingkungan Hidup dan tidak memenuhi syarat yang sudah ditetapkan oleh BKSDA. Bentuk perbuatan yang dilakukan oleh remaja pelaku perdagangan satwa yang dilindungi, sesuai dengan Putusan Nomor 1360/Pid.B/LH/2022/PN Lbp ialah memperdagangkan satwa yang dilindungi berjenis Orang Utan (Pongo Abelii) senilai Rp. 23.000.000,- (dua puluh tiga juta rupiah) dengan tanpa izin dan telah memenuhi semua unsur dari Pasal 21 ayat (2) huruf a Jo Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990. Faktor pendorong remaja pelaku kejahatan perdagangan satwa yang dilindungi ialah faktor lingkungan yang mendukung serta orang-orang dalam pergaulannya yang mengundang serta lemahnya penegakan hukum terhadap perdagangan satwa yang dilindungi. en_US
dc.subject Remaja en_US
dc.subject Perdagangan en_US
dc.subject Satwa yang dilindungi en_US
dc.title ANALISIS KRIMINOLOGI TERHADAP REMAJA PELAKU PERDAGANGAN SATWA YANG DILINDUNGI en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account