Abstract:
Kebanyakan siswa hanya terfokus dengan apa yang diajarkan oleh gurunya, siswa
tidak banyak terlibat dalam mengkonstruksi pengetahuannya dan hanya menerima
informasi yang disampaikan guru, kurangnya kemampuan dalam mendefinisikan
kembali materi yang diajarkan dengan bahasa sendiri, dan kurang percaya akan
kemampuan yang ada dalam dirinya sendiri yang menyebabkan tidak berani
dalam mencoba untuk melakukan suatu hal. Jenis penelitian iniadalah eksperimen
semu. Sampel penelitian adalah kelas eksperimen I yaitu kelas IX-A
menggunakan model guided discovery learningdan kelas eksperimen II yaitu
kelas IX-B menggunakan model problem based learning.Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui: 1) Perbedaan kemampuan berpikir kritis matematis siswa
melalui model pembelajaran guided discovery learning dan problem based
learning; 2) Perbedaan self confidence siswa melalui model pembelajaran guided
discovery learning dan problem based learning; 3) Hubungan yang signifikan
antara kemampuan berpikir kritis matematis dan self confidence siswa melalui
model pembelajaran guided discovery learning; 4)hubungan yang signifikan
antara kemampuan berpikir kritis matematis dan self confidence siswa melalui
model pembelajaran problem based learning. Instrumentyang digunakan yaitu tes,
angket, dan lembar observasi. Uji hipotesis yang digunakan yaitu uji manova.
Adapun hasil penelitian adalah : 1) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis
matematis siswa melalui model pembelajaran guided discovery learning dan
problem based learning; 2) terdapat perbedaan self confidence siswa melalui
model pembelajaran guided discovery learning dan problem based learning; 3)
terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis matematis
dan self confidence siswa melalui model pembelajaran guided discovery learning;
4) terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir kritis matematis
dan self confidence siswa melalui model pembelajaran problem based learning.