dc.contributor.author | NST, RIZQIE NABILA | |
dc.date.accessioned | 2022-12-01T03:29:35Z | |
dc.date.available | 2022-12-01T03:29:35Z | |
dc.date.issued | 2022-12-01 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/19990 | |
dc.description.abstract | Metode penelitian sangat diperlukan untuk mengetahui cara memperoleh data dan keterangan dari suatu objek yang diteliti. Guna tercapainya dari penelitian ini maka peneliti menggunakan metode penelitian. Sifat penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan menggunakan metode penelitian hukum yang Yuridis Normatif atau dikenal juga dengan penelitian hukum normatif atau penelitian hukum doctrinal. Sudah pasti negara sangat bertanggung jawab dengan kasus kekerasan seksual dalam perang. Negara bertanggung jawab untuk melindungi dan menjaga agar korban tersebut merasa aman dan tidak merasa sendirian dalam situasi yang dialaminya. Diberikannya tempat untuk mediasi atau tempat untukkorban menceritakan kejadian yang dialaminya agar dia merasa tenang. Setiap negara pasti memiliki Komnas Perlindungan Manusia guna untuk memberikan rasa nyaman atau mengedukasi manusia. Biasanya Komnas Perlindungan ini pun juga bisa membantu seseorang untuk mencari atau untuk menghukum si pelaku agar tidak terjadi kejahatan seksual seperti yang sudah ada. Praktek pengadilan internasional menunjukkan bahwa guna memberikan perlindungan terhadap korban dan saksi agar mereka dapat memberikan kesaksian secara bebas dan tanpa tekanan, maka dibentuklah satu unit khusus yang disebut Victim and Witness Unit (VWU). | en_US |
dc.subject | Bentuk Kekerasan Seksual | en_US |
dc.subject | Perlindungan terhadap perempuan korban tawanan perang | en_US |
dc.title | TANGGUNGJAWAB NEGARA TERHADAP PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DALAM KONFLIK BERSENJATA DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL (STUDI KASUS PERANG SAUDARA DI SUDAN SELATAN) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |