Research Repository

PELAKSANAAN OTONOMI KHUSUS DI PROVINSI ACEH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2006 DALAM SISTEM OTONOMI DAERAH

Show simple item record

dc.contributor.author HASIBUAN, RAJA HAMONANGAN
dc.date.accessioned 2022-10-29T02:46:56Z
dc.date.available 2022-10-29T02:46:56Z
dc.date.issued 2022-10-29
dc.identifier.uri http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/18997
dc.description.abstract Pengaturan mengenai otonomi khusus bagi daerah tertentu dalam negara kesatuan Republik Indonesia, mencakup segala segi, sehingga setiap daerah dapat menuntut suatu kekhususan, semata-mata berdasarkan faktor-faktor tertentu tanpa suatu kriteria umum yang ditetapkan dalam undang-undang. Apalagi jika kekhususan itu mengandung muatan privelege tertentu yang tidak dimiliki daerah lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ruang lingkup otonomi khusus berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, untuk mengetahui sistem otonomi daerah di Provinsi Aceh berdasarkan No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, dan untuk mengetahui implementasi otonomi khusus berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum yang bersifat deskriptif analisis dan menggunakan jenis penelitian yuridis normatif. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendiskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan mengolah data dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Berdasarkan hasil penelitian dipahami bahwa Konsep yuridis desentralisasi asimetris dalam sistem hukum ketatanegaraan terdapat dalam UU Pemerintahan Daerah yang secara tegas memberikan adanya desentralisasi asimetris, yaitu termaktub pada Pasal 13 ayat (2). Kewenangan pemerintah daerah di provinsi Aceh dalam perspektif desentralisasi asimetris diatur mendasar dalam UU Pemerintahan Aceh yang mengembangkan model pembangunan berbeda dan model demokratisasi yang unik berbasis pada kebudayaan masyarakatnya yang mewariskan nilai-niai agama dan adat yang kuat. Otonomi ini telah memberikan kekhususan tertentu bagi Aceh sehingga ruang gerak implementasi dan kreativitas sangat tergantung pada kemampuan provinsi dan kabupaten/kota. Problematika penerapan desentralisasi asimetris dalam pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah di provinsi Aceh terdapat dalam implementasi pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota yang masih perlu diatasi oleh pemerintah pusat dan Aceh. Implementasi dari UU No 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh yang menandai mulai berlakunya otonomi khusus bagi Provinsi Aceh belum seluruhnya dapat terlaksana dengan baik. Masih terdapat permasalahan, baik dalam bidang hukum, politik dan pemerintahan, serta bidang sosial. en_US
dc.subject Implementasi en_US
dc.subject Otonomi Khusus en_US
dc.title PELAKSANAAN OTONOMI KHUSUS DI PROVINSI ACEH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 11 TAHUN 2006 DALAM SISTEM OTONOMI DAERAH en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account