Abstract:
Sejatinya sebuah negara tidaklah bertambah tua, generasi terus berganti
dengan para pelajar sebagai pendukungnya. Dalam implementasinya, para
pelajar merupakan sumber daya yang mewarisi suatu bangsa, yang kelak akan
menentukan masa depan dan generasi penerus. Dalam upaya yang dilakukan
untuk menghasilkan sumber daya yang baik, pelajar yang merupakan aktor
utama kerap kali malah terjerumus dalam kenakalan remaja (juvenile
delinquency) yang bahkan berujung pada kejahatan.Salah satu bentuk
kejahatan yang dilakukan oleh pelajar ialah pencurian dengan kekerasan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui modus operandi
pelajar dalam melakukan pencurian dengan kekerasan di Kota Tebing Tinggi,
mengetahui faktor yang menyebabkan pelajar melakukan pencurian dengan
kekerasan, serta mengetahui upaya pencegahan terhadap pencurian dengan
kekerasan yang dilakukan oleh pelajar.
Penelitian ini adalah jenis penelitian yuridis empiris, sumber data yang
digunakan bersumber dari hukum Islam, data primer dan data sekunder.Alat
pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dengan Iptu Budi
Sihombing sebagai Kaurbin Ops.Sat Reskrim Polres Kota Tebing Tinggi dan
studi kepustakaan.
Berdasarkan hasil penelitian dipahami bahwa modus operandi pelajar
dalam melakukan pencurian dengan kekerasan di Kota Tebing Tinggi yaitu;
adalah seorang pelajar yang bertindak sebagai pengendara sepeda motor dan
membonceng seorang pelaku dewasa yang bertindak sebagai eksekutor.
Mereka mengikuti korban di sepanjang Jalan Sudirman Kota Tebing Tinggi
pada pukul 21.00 WIB karena korban terlihat berkendara sambil menggunakan
Handphone.Melihat korban yang hanya berkendara sendiri dan posisi jalanan
tidak banyak yang melintas lalu mereka menyerempet korban dan menarik
Handphone dari tangan sang korban. Faktor penyebab pencurian dengan
kekerasan yang dilakukan oleh pelajar diantaranya faktor orang tua, faktor
agama, faktor pergaulan, faktor penyalahgunaan Narkotika, faktor
hedonis.Upaya pencegahan pencurian dengan kekerasan yang dilakukan oleh
pelajar ialah upaya prefentif, represif, kuratif dan rehabilitatif.