Abstract:
Sistem pentanahan menjadi bagian terpenting dari sistem tenaga listrik untuk
mengamankan peralatan-peralatan listrik maupun manusia yang berlokasi di
sekitar gangguan dengan cara mengalirkan arus gangguan ke tanah. Salah satu
faktor untuk mendapatkan nilai tahanan pentanahan yang kecil sesuai dengan
PUIL, selain kedalaman penanaman elektroda, tahanan jenis tanah yang akan
dibuat sebagai penempatan pentanahan harus kecil, untuk mengatasi tahanan
pentanahan yang relatif besar diperlukan zat aditif untuk mereduksi tahanan
pentanahan, material Asbes dan Gypsum dan campuran NaClArang dipilih untuk
mereduksi nilai tahanan pentanahan. Pengukuran dilakukan menggunakan metode
tiga titik yang dilakukan pada setiap variasi kedalaman elektroda dan komposisi
material aditif yang digunakan untuk menurunkan nilai tahanan pentanahan.
Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui material aditif Asbes dan Gypsum
dengan campuran NaCl-Arang serta komposisinya, yang baik antara keduanya
untuk mereduksi tahanan pentanahan di bawah atau sama dengan 5 Ohm menurut
PUIL. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa perbandingan persentase
penurunan nilai tahanan pentanahan zat aditif Asbes dan Gypsum dan campuran
NaCl (garam) – Karbon (arang) adalah pada Asbes sebesar 69,40% sedangkan
pada Gypsum sebesar 73,64%. Hal ini menunjukkan bahwa dari hasil
perbandingan persentase hasil pengukuran dan perhitungan menyatakan
persentase penurunan nilai resistansi pentanahan yang lebih baik dari zat aditif
Gypsum.