Abstract:
Jalur Kereta Api Tebing Tinggi – Pematang Siantar merupakan bagian dari sistem
transportasi sebagai pelayanan sarana infrastruktur bagi dampak penjumlahan
penduduk. Untuk mengatasi lamanya waktu tunggu pergantian jalur kereta api
maka dibangun jembatan sebagai jalur tambahan kereta api Tebing Tinggi –
Pematang Siantar, sehingga dapat mengurangi keterlambatam perjalanan kereta
api di wilayah tersebut. Karena jembatan kereta api yang sudah ada sudah usang
dan mengalami kerusakan, maka dibangunlah jembatan kerat api yang baru.
Dalam proyek pembangunan kereta api Tebing tinggi – Pematang Siantar
dibutuhkan alat-alat berat guna mempercepat pelaksanaan pekerjaan, untuk itu
jumlah kebutuhan alat berat dan penerapannya harus diperhitungkan. Alat-alat
berat yang dikenal dalam ilmu Teknik Sipil merupakan alat yang digunakan untuk
membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur
bangunan.
Penelitian ini menggunaan teori produktivitas alat berat, penentu jenis dan jumlah
alat sesuai dengan medan lokasi, jenis tanah yang akan digali dan dipadatkan.
Komposisi alat berat yang dipakai akan mempengaruhi jumlah alat dan waktu
perkerjaan. Jam kerja alat berat menggunakan jam kerja normal yaitu 8 jam,
metode perhitungan yang dilakukan dengan cara Caterpillar.