Abstract:
Wakaf selalu berhubungan dengan pemberian harta benda wakaf oleh
wakif. Dalam ihubungannya idengan ipemberian iwakaf ioleh iwakif, Secara
prinsip harta wakaf yang telah diwakafkan tidak dapat ditarik kembali. Akan
tetapi terdapat pendapat bahwa wakaf tidak diisyarakatkan berlaku untuk
selamanya. Dalam Peraturan perundang-undangan wakaf di Indonesia juga
dikenal wakaf dengan jangka waktu tertentu. Dengan idemikian idalam
ipandangannya ibahwa pemberi iwakaf idapat imenarik kembali iwakafnya iatau
idapat imemiliki kembali wakafnya. iYang imenjadi rumusan imasalah iadalah
ibagaimana ipendapat iImam Syafi'i itentang penarikan kembali iharta iwakaf
ioleh ipemberi iwakaf? Bagaimana imetode iistinbath hukum iImam iSyafi'i
itentang ipenarikan ikembali harta iwakaf ioleh ipemberi wakaf? i
Penelitian ini menggunakan pendekatan Yuridis Normatif, dengan sifat
Penelitian Deskriptif Analitis, dengan sumber data Hukum Islam, Primer dan
Data sekunder melalui Bahan Hukum Primer, bahan Hukum Sekunder, Bahan
Hukum dengan Analisis Data Secara Kualitatif yaitu menguraikan data yang
telah dikumpulkan secara sistematis dengan menggunakan ukuran atau
pemahaman, persamaan,pendapat dan perbedaan pendapat mengenai
perbandingan Hukum Primer dengan Hukum Sekunder dari penelitian yang
dilakukan oleh penelitian.
Hasil Penelitian imenunjukkan ibahwa imenurut iImam iSyafi'i, iapabila iseorang
wakif imemberi iwakaf iberupa iharta ibenda, imaka iseketika iitu ijuga iberalih
hak imilik idari iwakif ikepada ipenerima iwakaf. iHarta ibenda iwakaf iitu itidak
bisa iditarik ikembali ioleh ipemberi iwakaf. iDengan ikata ilain ipemberi iwakaf
tidak imemiliki ilagi ihak imilik iatas iharta ibenda iwakaf itersebut. iPernyataan
Imam iSyafi'i iini imenunjukkan ibahwa iwakaf idalam ipandangannya iadalah
suatu iibadah iyang idisyari'atkan, iwakaf itelah iberlaku isah ibilamana iwakif
telah imenyatakan idengan iperkataan iwaqaftu i(telah isaya iwakafkan),
sekalipun tanpa idiputuskan ihakim. iHarta iyang itelah idiwakafkan
imenyebabkan iwakif tidak imempunyai ihak ikepemilikan ilagi, isebab
ikepemilikannya itelah berpindah ikepada iAllah iSwt idan itidak ijuga imenjadi
imilik ipenerima iwakaf (maukuf ialaih). iBagi iImam iSyafi'i, iwakaf iitu
imengikat idan ikarenanya itidak bisa iditarik ikembali iatau idiperjualbelikan,
idigadaikan, idan idiwariskan ioleh wakif.