Abstract:
Dengan meningkatnya arus lalu lintas, khususnya kendaraan barang dan jasa
angkutan seperti milik industri minyak kelapa sawit, industri kayu, ternyata ini
memberikan pengaruh dan dampak yang merugikan bagi kemampuan pelayanan
struktur jalan. Dari hasil pemantauan di lapangan terlihat adanya beban lalu lintas
yang melebihi kapasitas dari yang direncanakan. Bahkan kemungkinan dengan
adanya kondisi arus lalu lintas sekarang ini, struktur perkerasan jalan akan lebih
cepat rusak. Untuk menentukan apakah pada saat sekarang atau masa datang, jalan
masih dalam kondisi baik, maka perlu diketahui berapa besar kondisi fungsional
permukaan jalan yang mengacu pada kondisi dan kerusakan di permukaan
perkerasan jalan yang terjadi. Metode yang digunakan pada kajian ini adalah
metode PCI (Pavement Condition Index). Dalam metoda PCI, tingkat keparahan
kerusakan perkerasan merupakan fungsi dari 3 faktor utama, yaitu : tipe
kerusakan, tingkat keparahan kerusakan , jumlah atau kerapatan kerusakan. PCI
ini merupakan indeks numerik yang nilainya berkisar diantara 0 sampai 100. Nilai
0 menunjukkan perkerasan dalam kondisi sangat rusak, dan nilai 100
menunjukkan perkerasan masih sempurna. Pekerjaan penilaian kerusakan
dilakukan untuk mengidentifikasi dan mencatat kerusakan permukaan perkerasan,
dengan tanpa memperhatikan faktor-faktor lain yang terkait dengan kondisi
perkerasan. Survey dilakukan pada ruas Jalan K.L Yos Sudarso Medan sepanjang
20.47 km yang dibagi dalam beberapa segmen untuk mempermudah
pengidentifikasian kerusakan jalan. Setiap segmen berjarak 1000 m x 7,5m. Nilai
Indeks Kondisi Perkerasan (PCI) rata-rata ruas Jalan K.L Yos Sudarso Medan
47,57 %. Dari hasil penelitian di dapat kondisi ruas Jalan K.L Yos Sudarso Medan
dengan nilai 47,57 % dalam hal ini termasuk sedang. Dalam rangka program
penanganan jalan supaya lebih efektif disarankan untuk melakukan survey kondisi
perkerasan secara periodik sehingga informasi kondisi perkerasan dapat berguna
untuk prediksi kinerja dimasa yang akan datang.
\