Research Repository

Tindak Pidana Penggunaan Pukat Hela Kembar Berpapan (Otter twin Trawls) Oleh Nelayan Belawan”. (Studi di Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Belawan Sumatera Utara Direktorat Kepolisian Perairan)

Show simple item record

dc.contributor.author Siddiq, Muhammad Ramli
dc.date.accessioned 2020-11-17T02:58:58Z
dc.date.available 2020-11-17T02:58:58Z
dc.date.issued 2017-01-20
dc.identifier.uri http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/12373
dc.description.abstract Kekayaan laut yang berlimpah harus dimanfaatkan secara merata dan adil. Belawan sebagai daerah pesisir kota Medan yang memliki perairan sangat luas, dan didalmnya terdapat beragan sumber daya yaitu sumber daya berupa ikan dengan segala jenisnya dan segala macam kekayaan alam lainnya, seperti terumbu karang, biota-biota laut padang lumut dan sebagainya. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang perikanan, dinyatakan bahwa pengelolaan perikanan dilakukan berdasarkan asas manfaat, asas keadilan, asas kebersamaan, asas kemitraan, asas kemandirian, asas pemerataan, asas keterpaduan, asas keterbukaan, asas efesiensi, asas kelestarian, dan asas pembangunan yang berkelanjutan. Namun pengelolaan dan regulasi yang mengatur penggunaan kekayaan laut tersebut dinilai masih belum memberi keuntungan bagi Negara nelayan. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian normatif dengan menggunakan pendekatan empiris yaitu penelitian yang mengambil data dari lapangan agar mendapat informasi lebih maksimal, di samping itu juga mengumpulkan data sekunder dari bahan hukum primer yaitu berupa buku-buku laporan dan bahan yang diteliti. Analisi data mempergunakan analisis kualitatif yang dijabarkan dan disajikan lebih lanjut dalam pembahasan untuk memperoleh gambaran tentang pokok-pokok permasalahan. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari faktor penyebab terjadinya masyarakat menggunakan Pukat Hela Kembar Berpapan (Otter Twin Trawls) yang dilakukan nelayan Belawan. Faktor penyebab nelayan menggunakan Pukat Hela Kembar Berpapan (Otter Twin Trawls) dikarenakan biaya yang sangat murah dan terjangkau, mudah untuk menangkap ikan-ikan kecil maupun jenis lainnya dalam bentuk besar sampai yang kecil. Selain itu faktor ekonomi nelayan, sebab nelayan ingin dapat hasil yang lebih banyak dari laut dengan cara menghabiskan biota-biota laut atau bibit-bibit ikan dan sejenis nya dengan alat tangkat Pukat Hela Kembar Berpapan (Otter Twin Trawls). Pertanggung jawaban nelayan dengan menggunakan alat tangkap Pukat Hela Kembar Berpapan (Otter Twin Trawls). Atas tindak kejahatan yang dilakukan dengan sengaja, diancam dengan hukuman pidana berdasarkan Pasal 85 Undang-Undang Perikanan. Dengan adanya Undang-Undang Perikanan seharus nya nelayan menyadari bahwa alat yang mereka gunakan itu dilarang dan dampak dari alat-alat tangkap nelayan akan menyebabkan ikan-ikan kecil serta biota-biota laut atau bibit tidak berkembang dengan baik. en_US
dc.subject Pidana, Nelayan Tradisioanl en_US
dc.subject Pukat Hela Kembar Berpapan (Otter Twin Trawls) en_US
dc.title Tindak Pidana Penggunaan Pukat Hela Kembar Berpapan (Otter twin Trawls) Oleh Nelayan Belawan”. (Studi di Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Belawan Sumatera Utara Direktorat Kepolisian Perairan) en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account