dc.description.abstract |
Tindak pidana perkosaan bukan hanya menyebabkan luka fisik maupun psikis,
tetapi dapat meninggalkan trauma atau bahkan sampai mengakibatkan kehamilan bagi
korbannya. Sayangnya korban lebih memilih menyembunyikan dan tidak menceritakan
peristiwa tersebut. Ditambah lagi ketakutan serta stigma negatif akan serangkaian
pemeriksaan yang muncul ditengah-tengah masyarakat, mendorong para korban enggan
melapor kepada pihak kepolisian. Padahal secara otomatis, akan ada banyak hak yang
dapat diperoleh korban perkosaan jika ia memilih menceritakan dan melaporkan kejadian
tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja modus tindak pidana
perkosaan yang dapat mengakibatkan kehamilan korban, dan bagaimana pula mekanisme
penanganan tindak pidana perkosaan yang mengakibatkan kehamilan korban serta apa
saja kendala hingga upaya yang dihadapi oleh Kepolisian Polrestabes Medan dalam
menangani peristiwa tersebut. Jenis penelitian ini adalah yuridis empiris, dengan sifat
penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan yaitu data kewahyuan, data primer dan
data sekunder.
Berdasarkan hasil penelitian, modus terjadinya tindak pidana perkosaan di
Polrestabes Medan diantaranya: pelaku membujuk atau mengiming-imingi, serta merayu
korban, pelaku berkenalan dengan korban melalui media sosial dan mengajak korban
bertemu. Mengenai mekanisme penanganan, umumnya diawali dengan adanya laporan
dari korban untuk kemudian dilakukan tahapan penyidikan. Khusus terhadap korban
selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan visum. Lalu, penyidik mulai melakukan
pemeriksaan terhadap korban, saksi-saksi, tempat kejadian perkara, dan mencari buktibukti
lain
yang
terkait
tindak
pidana.
Adapun
kendala
yang
ditemukan
yaitu:
ketika
dalam
pemeriksaan
korban
anak
serta
korban
bisu.
Upaya
yang
dilakukakan
penyidik
terhadap
korban
anak biasanya akan menghilangkan ketakutan anak terlebih dahulu dan tidak
memaksa untuk dapat memberikan keterangan. Terhadap korban yang bisu, penyidik
biasanya akan mendatangkan ahli yang mampu memahami dan menerjemahkan bahasa
isyarat korban. |
en_US |