Research Repository

Mekanisme Penanganan Tindak Pidana Perkosaan Yang Mengakibatkan Kehamilan Korban (Studi Di Polrestabes Medan)

Show simple item record

dc.contributor.author Syuhada, Putri
dc.date.accessioned 2020-11-16T01:50:32Z
dc.date.available 2020-11-16T01:50:32Z
dc.date.issued 2020-11-11
dc.identifier.uri http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/11715
dc.description.abstract Tindak pidana perkosaan bukan hanya menyebabkan luka fisik maupun psikis, tetapi dapat meninggalkan trauma atau bahkan sampai mengakibatkan kehamilan bagi korbannya. Sayangnya korban lebih memilih menyembunyikan dan tidak menceritakan peristiwa tersebut. Ditambah lagi ketakutan serta stigma negatif akan serangkaian pemeriksaan yang muncul ditengah-tengah masyarakat, mendorong para korban enggan melapor kepada pihak kepolisian. Padahal secara otomatis, akan ada banyak hak yang dapat diperoleh korban perkosaan jika ia memilih menceritakan dan melaporkan kejadian tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja modus tindak pidana perkosaan yang dapat mengakibatkan kehamilan korban, dan bagaimana pula mekanisme penanganan tindak pidana perkosaan yang mengakibatkan kehamilan korban serta apa saja kendala hingga upaya yang dihadapi oleh Kepolisian Polrestabes Medan dalam menangani peristiwa tersebut. Jenis penelitian ini adalah yuridis empiris, dengan sifat penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan yaitu data kewahyuan, data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian, modus terjadinya tindak pidana perkosaan di Polrestabes Medan diantaranya: pelaku membujuk atau mengiming-imingi, serta merayu korban, pelaku berkenalan dengan korban melalui media sosial dan mengajak korban bertemu. Mengenai mekanisme penanganan, umumnya diawali dengan adanya laporan dari korban untuk kemudian dilakukan tahapan penyidikan. Khusus terhadap korban selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan visum. Lalu, penyidik mulai melakukan pemeriksaan terhadap korban, saksi-saksi, tempat kejadian perkara, dan mencari buktibukti lain yang terkait tindak pidana. Adapun kendala yang ditemukan yaitu: ketika dalam pemeriksaan korban anak serta korban bisu. Upaya yang dilakukakan penyidik terhadap korban anak biasanya akan menghilangkan ketakutan anak terlebih dahulu dan tidak memaksa untuk dapat memberikan keterangan. Terhadap korban yang bisu, penyidik biasanya akan mendatangkan ahli yang mampu memahami dan menerjemahkan bahasa isyarat korban. en_US
dc.publisher UMSU en_US
dc.subject Mekanisme Penanganan en_US
dc.subject Tindak Pidana Perkosaan en_US
dc.subject Kehamilan Korban en_US
dc.title Mekanisme Penanganan Tindak Pidana Perkosaan Yang Mengakibatkan Kehamilan Korban (Studi Di Polrestabes Medan) en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account