Abstract:
Salah satu aspek yang terdapat dalam iklan adalah konsep atau ide cerita
yang digunakan dalam sebuah iklan umumnya dibuat sesuai dengan
kebenarannya, sehingga yang menyaksikan sebuah iklan benar adanya dan sesuai
dengan penjelasannya. Iklan Syrup Marjan “saatnya marjan saatnya keceriaan”
ide cerita yang diangkat yaitu memperkenalkan budaya adat Betawi dengan anak
zaman sekarang yang lebih menyukai budaya luar.
Penelitian ini dilatar belakangi karena iklan Syrup Marjan memiliki isi
pesan yang terkandung didalamnya “Saatnya Marjan Saatnya keceriaan”
menceritakan seorang anak yang memiliki perbedaan budaya dengan ibunya, anak
tersebut menyukai budya luar sedangkan ibunya menyukai budaya adat Betawi,
dan anak tersebut suka mengganggu orang lain. Kemudian ibunya datang menegur
dan memarahin anaknya lalu si anak tersebut bersedih hati melihat ibunya
memarahinya, untuk mengebalikan kecerian si anak ibu membuat Syrup Marjan
rasa pandan decoco barulah anak kembali ceria seperti pesan yang ada dalam
Syrup marjan “Saatnya Marjan Saatnya Keceriaan”
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif
dengan melakukan pengamatan terhadap iklan Syrup Marjan menggunakan pisau
bedah semiotika Roland Barthes yang menggunakan denotasi, konotasi dan mitos.
Malalui analisis ini, melihat tanda-tanda pada iklan Syrup Marjan “Saatnya
Marjan Saatnya Keceriaan”
Berdasarkan hasil analisis isi pesan, peneliti berhasil menemukan isi pesan
yang didapat dalam iklan Syrup Marjan “Saatnya Marjan Saatnya Keceriaan”
pesan yang terkandung didalam iklan. Menceritakan tentang anak zaman sekarang
lebih tertarik pada budaya luar ketimbang budaya sendiri, anak zaman sekarang
lebih manyukai bergaul dengan orang lebih tua ketimbang bergaul dengan teman
seusianya dan anak zaman sekarang apa yang dikatakan orang tua tidak mau
didengar terakhir iklan Syrup Marjan mengingatkan kita, walau berbeda-beda
budanya kita harus saling membantu satu sama lain.