Research Repository

Kedudukan Saudara Perempuan Kandung Dalam Kewarisan Dengan Adanya Anak Perempuan Pewaris Menurut Hukum Waris Islam

Show simple item record

dc.contributor.author Pratama, Muhammad Abrar
dc.date.accessioned 2020-11-11T03:13:27Z
dc.date.available 2020-11-11T03:13:27Z
dc.date.issued 2018-04-04
dc.identifier.uri http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/10144
dc.description.abstract Konsep pewarisan timbul karena terjadinya peristiwa kematian. Al-Quran telah mengatur masalah kewarisan secara rinci. Namun muncul perbedaan pemahaman dalam memutuskan masalah kewarisan karena perbedaan interpretasi kata walad yang terdapat dalam surah An-Nisa Ayat (176). Perbedaan interpretasi menimbulkan permasalahan mengenai kedudukan saudara perempuan kandung mewaris bersama anak perempuan kandung pewaris. Sedangkan pengaturan tentang kedudukan anak perempuan dalam Pasal 181 dan 182 Kompilasi Hukum Islam masih menimbulkan multitafsir oleh para hakim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu pendekatan yang dilakukan berdasarkan bahan hukum primer dengan cara menelaah teori, konsep, dan asas hukum serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini, ketentuan kewarisan anak perempuan ini diatur dalam surah an-Nisa ayat (176). Pengaturan dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 176 juga mengatur tentang bagian yang diterima oleh anak perempuan. Ketentuan mengenai kewarisan saudara perempuan kandung diatur dalam Kompilasi Hukum Islam yang mengatur bahwa bagian saudara ditentukan oleh keberadaan anak dalam Pasal 181 dan Pasal 182. Kompilasi Hukum Islam Pasal 181 dan Pasal 182 tidak menggunakan kata-kata yang jelas dan tertentu anak perempuan dan anak laki-laki sekaligus ketika memaksudkan bahwa keduanya menghijab saudara. Hal ini berimplikasi pada ketidakpastian kedudukan saudara perempuan kandung mewaris bersama anak perempuan pewaris. Adapun mengenai kekuatan dari penetapan Pengadilan Agama Binjai Nomor 10/Pdt.P/2014/PA.BJI ini berdasarkan hukum Islam adalah bersifat mengikat karena dalam penetapan tersebut hakim melalui pertimbangannya dalam menetapkan penetapan tersebut tetap mengacu dan tidak bertentangan dengan isi dalam Al-Qur’an yaitu Surah An-Nisa ayat (176) yang merupakan sumber hukum waris Islam. en_US
dc.subject Kedudukan en_US
dc.subject Saudara Perempuan Kandung en_US
dc.title Kedudukan Saudara Perempuan Kandung Dalam Kewarisan Dengan Adanya Anak Perempuan Pewaris Menurut Hukum Waris Islam en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account