Abstract:
Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mendeskripsikan peran guru Pendidikan
pancasila dan kewarganegaraan dalam meningkatkan kecerdasan moral peserta
didik kelas VII di SMP Pab 2 Helvetia. (2) Untuk mendeskripsikan kendala-kendala
guru Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dalam meningkatkan kecerdasan
moral peserta didik kelas VII di SMP PAB 2 Helvetia. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini
adalah guru PPKn berjumlah 1 orang, guru BK berjumlah 1 orang dan penelitian
ini melibatkan 13 siswa-siswi kelas VII SMP PAB 2 Helvetia yang dipilih secara
acak dari empat kelas. Pemilihan responden dilakukan secara proporsional untuk
mewakili seluruh kelas agar data yang diperoleh lebih beragam dan tidak bias.
Jumlah 13 siswa dipilih karena dianggap cukup untuk memperoleh data yang
mendalam sesuai tujuan penelitian serta efisien dalam waktu dan
pelaksanaannya.Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian
menunjukkan (1) Guru PPKn berperan dalam mengembangkan kecerdasan moral
siswa melalui nilai-nilai kecerdasan moral seperti mengembangkan sikap empati,
menumbuhkan hati nurani, menumbuhkan pengendalian diri, mengembangkan
sikap menghormati orang lain (respect), memelihara kebaikan, mengembangkan
sikap toleransi, dan mengembangkan sikap adil. Dan siswa juga sudah dapat
menunjukkan kompetensi moral melalui 4 aspek yaitu integritas, tanggung jawab,
kasih sayang dan pemaaf. Mendorong siswa untuk mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler sebagai wadah mengembangkan kecerdasan moral siswa terutama
dalam membentuk sikap. (2) Beberapa hambatan yang dihadapi oleh guru PPKn
dalam proses pembentukan moral peserta didik di SMP PAB 2 Helvetia, antara lain
mencakup kurangnya kesadaran sebagian siswa dalam menjalankan disiplin,
khususnya
selama proses pembelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn). Masih terdapat siswa yang belum menunjukkan
kedisiplinan, seperti terlambat mengikuti pelajaran, tidak menyelesaikan tugas
tepat waktu, atau kurang serius saat menerima materi, yang semuanya berpengaruh
terhadap internalisasi nilai moral yang diajarkan. Rendahnya tingkat kolaborasi
antara orang tua siswa dan guru PPKn menjadi penghalang tersendiri. Minimnya
komunikasi serta keterlibatan orang tua dalam mendukung pembinaan karakter
anak di rumah