| dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk-bentuk kesantunan berbahasa yang
digunakan dalam dialog antara guru dan siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia di
kelas VIII-1 SMP Negeri 5 Tanjung Morawa Tahun Ajaran 2024/2025. Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data
berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis
menggunakan teori kesantunan berbahasa menurut Leech yang meliputi maksim
kebijaksanaan, kedermawanan, pujian, kerendahan hati, kesepakatan, dan simpati.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru dan siswa cenderung menerapkan prinsip
kesantunan berbahasa dalam interaksi pembelajaran, terutama pada maksim
kebijaksanaan dan kesepakatan. Namun, masih ditemukan pelanggaran kesantunan
pada beberapa tuturan siswa yang bersifat spontan dan kurang memperhatikan norma
kesopanan. Faktor penyebab pelanggaran kesantunan antara lain perbedaan latar
belakang sosial, situasi komunikasi, dan kedekatan hubungan antara penutur dan mitra
tutur. Dengan demikian, penelitian ini menegaskan pentingnya penerapan kesantunan
berbahasa dalam proses pembelajaran untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan
harmonis antara guru dan siswa, serta sebagai sarana pembentukan karakter berbahasa
yang baik bagi peserta didik. |
en_US |