Research Repository

KAJIAN VIKTIMOLOGI TERHADAP KORBAN PENYEBARAN KONTEN YANG MENGANDUNG UNSUR PORNOGRAFI DI MEDIA SOSIAL

Show simple item record

dc.contributor.author AULIA, MUTIARA PUTRI
dc.date.accessioned 2025-10-03T08:01:06Z
dc.date.available 2025-10-03T08:01:06Z
dc.date.issued 2025-06-23
dc.identifier.uri http://localhost:8080/handle/123456789/28811
dc.description.abstract Tindak pidana pornografi merupakan suatu yang melanggar nilai-nilai akhlak dan moral kesusilaan umum. Sama artinya menyerang kepentingan hukum atas rasa ketentraman atau kedamaian batin bidang kesusilaan umum. Larangan yang ketat mengenai pornografi ditujukan untuk mengantisipasi segi yang buruk dalam perkembangan teknologi informasi. Sebagai sarana yang dapat dipakai dalam melakukan segala perbuatan pornografi kemajuan teknologi informasi menjadi suatu wadah untuk melakukan macam-macam perbuatan yang melahirkan benda-benda pornografi. Tujuan penelitian ini pertama, untuk mengetahui bentuk konten yang mengandung unsur pornografi di media sosial. Kedua, untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap korban penyebaran konten yang mengandung unsur pornografi di media sosial. Ketiga, untuk mengetahui keterbatasan hukum pidana dalam penanggulangan penyebaran konten yang mengandung unsur pornografi di media sosial. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian normatif yang bersifat deskriptif, dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif yang diambil dari data sekunder dengan mengolah data dari bahan hukum primer, bahan hukum skunder dan bahan hukum tersier. Berdasarkan hasil penelitian diketahui Bentuk konten pornografi di media sosial mencakup berbagai jenis, termasuk video pornografi, foto telanjang, dan konten deepfake yang menyalahgunakan teknologi AI untuk menciptakan gambar atau video pornografi dengan wajah orang lain. Perlindungan korban penyebaran konten pornografi di media sosial meliputi jaminan hak-hak penanganan, perlindungan, dan pemulihan. Ini mencakup penerimaan laporan, kerjasama dengan pihak terkait untuk pemenuhan hak korban, dan upaya pemulihan psikologis. Selain itu, terdapat perlindungan hukum yang represif, seperti yang diatur dalam UU ITE, dan upaya preventif melalui bimbingan dan penyuluhan. Kebijakan hukum pidana dalam upaya penanggulangan kejahatan pornografi di media sosial dilakukan dengan sarana penal (penal policy) dan non penal (non penal policy). Sarana penal penanggulangan dengan secara represif dan non penal secara preventif. en_US
dc.publisher umsu en_US
dc.subject Viktimologi en_US
dc.subject Korban en_US
dc.title KAJIAN VIKTIMOLOGI TERHADAP KORBAN PENYEBARAN KONTEN YANG MENGANDUNG UNSUR PORNOGRAFI DI MEDIA SOSIAL en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account