dc.description.abstract |
Penulis ini didasarkan pada siswa kelas V di SD Muhammadiyah 12 Medan yang
mengalami kesulitan belajar dalam pembelajaran IPAS. Gejala kesulitan belajar
ditandai dengan hasil belajar yang buruk atau di bawah standar. Pembelajaran IPAS
terpadu adalah pembelajaran yang dikemas dalam bentuk tema-tema yang
didasarkan pada muatan beberapa mata pelajaran yang dipadukan atau
diintegrasikan. Problem ini tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan
kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran IPAS pada kelas V SD Muhammadiyah
12 Medan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.Penelitian deskriptif kualitatif
ini menggunakan observasi, wawancara dengan guru, siswa, dan orang tua mereka.
Penelitian ini menemukan bahwabagaimana siswa menghadapi tantangan belajar
dalam pembelajaran IPAS dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Siswa
menunjukkan sikap yang tidak wajar (sosial). Pencapaian akademik mereka rendah.
Siswa menghadapi kesulitan membuat pemahaman baru (metacognition),
kecepatan pemrosesan yang lambat, dan kesulitan menafsirkan apa yang dirasakan,
didengar, dan dilihat. (Persepsi). Siswa kurang perhatian dan fokus saat belajar
(Attention). Mereka juga terlibat dalam terlalu banyak kegiatan yang tidak
bermanfaat, sehingga sulit untuk mengingat materi pelajaran (Memory). Faktor
internal dan eksternal mempengaruhi kesulitan belajar siswa. Faktor internal
termasuk kurangnya perhatian dalam belajar (konsetrasi), kurangnya partisipasi dan
respons siswa dalam kegiatan belajar (reaksi), lambatnya pemahaman siswa
(pemahaman), dan nilai ulangan yang tidak tuntas. |
en_US |