Abstract:
Ikatan Notaris Indonesia disingkat INI adalah Perkumpulan/ organisasi yang berbadan hukum, sebagai satu-satunya profesi jabatan notaris bagi segenap notaris diseluruh Indonesia, bercita-cita untuk menjaga dan membina keluhuran martabat dan jabatan notaris. Notaris sebagai pejabat umum dan salah satu unsur pengabdi hukum, berkewajiban untuk turut menegakkan hukum sesuai dengan profesinya, dengan menyumbangkan tenaga dan pikiran serta melakukan tugasnya dengan amanah, jujur, seksama, mandiri dan tidak berpihak. Salah satu alat kelengkapan perkumpulan adalah Dewan Kehormatan yang dibentuk dan berfungsi menegakan Kode Etik, harkat dan martabat notaris yang bersifat mandiri dan bebas dari keberpihakan dalam menjalankan tugas dan kewenangannya dalam perkumpulan. Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, yakni bagaimana penerapan sanksi etika yang dilaksanakan oleh Dewan Kehormatan Daerah Ikatan Notaris Indonesia Cabang Medan bagi notaris yang melakukan pelanggaran etika, yang mana pelanggaran yang ditemui dilapangan yaitu pelanggaran etika yaitu bekerja sama dengan biro jasa/orang/Badan Hukum yang pada hakekatnya bertindak sebagai perantara untuk mencari atau mendapatkan klien. Untuk menemukan jawaban dari permasalahan tersebut maka dengan menggunakan jenis penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif analisi s, dimana penelitian hukum normatif ini menggunakan data sekunder sebagai data utama dan juga menggunakan data primer sebagai data pelengkap dengan menggunakan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan (library reseacrh), serta analisis data menggunakan metode analisis data kualitatif. Dewan Kehormatan Daerah Ikatan Notaris Indonesia Cabang Medan akan memanggil yang bersangkutan untuk diperiksa guna didengarkan keterangannya, dan apabila terbukti dengan sengaja melakukan pelanggaran etika, maka yang bersangkutan akan diberikan sanksi etika sesuai ketentuan yang berlaku.
