Abstract:
Permasalahan dalam penelitian ini adalah kemandirian belajar siswa masih
rendah di masa pandemi covid-19. Hasil nilai yang bagus tidak berbanding lurus
dengan kemandirian belajar siswa. Tugas-tugas yang diberikan sekolah kepada
siswa umumnya tidak dikerjakan oleh siswa, melainkan orang tua yang
mengerjakan langsung tugas untuk siswa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui secara simultan dan parsial variabel Otoriter, Demokratis, dan
permisif terhadap kemandirian belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas V SD PAB 25 Medan yang berjumlah 72 siswa. Berdasarkan
rumus Slovin dan teknik random sampling yang digunakan, sampel penelitian ini
berjumlah 60 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan
dokumentasi. Uji coba instrumen dilakukan pada 60 siswa kelas SD PAB 25
Medan. Uji validitas menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment dan
uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha. Metode penelitian yang digunakan
adalah kuantitatif deskriptif dengan menggunakan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini secara parsial menunjukkan bahwa variabel pola asuh orang
tua Otoriter (X1) tidak berpengaruh positif dan signifikan, pola asuh
demokratis(X2) tidak berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan permisif(X3)
berpengaruh secara negative dan signifikan. Artinya, pola asuh tersebut tidak
memiliki pengaruh secara langsung terhadap kemandirian belajar karena
kemandirian belajar dapat terjadi karena beberapa faktor yaitu, lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Akan tetapi memiliki peran penting terhadap
kemandirian belajar. Sedangkan secara simultan variabel bebas yang terdiri dari
otoriter (X1), demokratis (X2), dan permisif (X3) berpengaruh positif dan tidak
siginifikan. Artinya, ketiga pola asuh tersebut memiliki pengaruh terhadap
kemandiran belajar(Y). Akan tetapi apabila pola asuh tersebut dilakukan secara
terus menerus akan mengakibatkan dampak negatif terhadap siswa. Karena
kemandirian belajar terjadi tidak hanya dari pola asuh otoriter, demokratis, dan
permisif. Melainkan faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.