DSpace Repository

Pemenuhan Hak Biologis Bagi Narapidana Yang Sudah Terikat Perkawinan Di Lembaga Pemasyarakatan (Studi Di Lapas Tanjung Gusta Medan)

Show simple item record

dc.contributor.author Pane, Dinda Hardiyanti
dc.date.accessioned 2020-11-16T01:41:44Z
dc.date.available 2020-11-16T01:41:44Z
dc.date.issued 2020-11-13
dc.identifier.uri http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/11694
dc.description.abstract Penyediaan fasilitas ruang berhubungan intim antara narapidana dengan pasangan sahnya merupakan hak asasi yang harus dipenuhi, karena yang hilang dari seorang narapidana adalah hak kemerdekaannya saja. Sedangkan hak-hak lainnya seperti kebutuhan biologis harus tetap dipenuhi. Namun, sepertinya penyediaan fasilitas khusus bagi para narapidana ini sulit diwujudkan dalam sebuah kebijakan, sebab secara faktual penjara di Indonesia saat ini masi berkutat dengan berbagai permasalahan klasik seperti kelebihan kapasitas dan terbatasnya dana pemenuhan kebutuhan sehari-hari narapidana. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemenuhan hak biologis bagi narapidana yang sudah terikat perkawinan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan dan untuk mengetahui proses pelaksanaan pemenuhan hak biologis bagi narapidana yang sudah terikat perkawinan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan serta untuk mengetahui kendala dan upaya dalam pemenuhan hak biologis bagi narapidana yang sudah terikat perkawinan di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan. Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris dengan menggabungkan data yang ada di lapangan dengan data yang ada di studi kepustakaan. Penelitian yang dilakukan adalah yuridis empiris dengan mengambil data primer yang diperoleh dengan wawancara dilapangan dan data sekunder dari bahan-bahan buku dan mengolah data dari hokum primer dan juga tersier yang memberi petunjuk terhadap data primer dan sekunder. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka didapati bahwa perundang-undangan sangat diperlukan dalam pengatur tentang pemenuhan hak biologis bagi narapidana, namun sampai sekarang belum ada pengaturan khusus mengenai hubungan seksual di dalam lapas. Dalam pelaksaan pemenuhan hak biologis ada kendala dan upaya. Kendala tersebut terdapat dari narapidana dan lapas, kendala dari lapas berupa overkapasitas atau kelebihan muatan, kondisi lapas tidak sesuai. Selain kendala dari lapas adajuga kendala dari narapidana berupa pasangan sah tidak mau menjumpai dan pandangan kepada masyarakat jelek jika dilakukan hubungan seksual di dalam lapas. Selain kendala ada juga upaya yang dilakukan oleh pihak lapas berupa memberikan pekerjaan, memberikan bimbingan rohani dan memberikan bimbingan psikologis. Adapun juga upaya dari narapidana berupa fokus dalam remisi atau pembebasan, masturbasi, mendapatkan semangat dari keluarga dan melakukan perjumpaan atau kunjungan en_US
dc.publisher UMSU en_US
dc.subject Hak Biologis en_US
dc.subject Narapidana en_US
dc.subject Lembaga Pemasyarakatan en_US
dc.title Pemenuhan Hak Biologis Bagi Narapidana Yang Sudah Terikat Perkawinan Di Lembaga Pemasyarakatan (Studi Di Lapas Tanjung Gusta Medan) en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account