Pengaruh Pengembangan Karir Dan Budaya Kerja Terhadap Turnover Intention Pada PT. Q Ton Indonesia

Abstract

Keinginan karyawan untuk bertahan dalam suatu perusahaan sangat ditentukan oleh faktor-faktor seperti besarnya suatu perusahaan, sistem pengembangan karir yang menjanjikan, budaya kerja yang baik, sistem penggajian yang memuaskan, bobot pekerjaan yang dikuasai, dan adanya tingkat kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan. Faktor pengembangan karir dan budaya kerja mempunyai peranan lebih besar terhadap bartahan atau tidaknya karyawan dalam perusahaan. PT. Q Ton Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang mempunyai tingkat turnover intention (perpindahan kerja) karyawannya yang tinggi dalam kurun waktu tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengembangan karir terhadap turnover intention karyawan pada PT. Q Ton Indonesia. Untuk menguji pengaruh budaya kerja terhadap turnover intention karyawan pada PT. Q Ton Indonesia. Untuk menguji pengaruh pengembangan karir dan budaya kerja terhadap turnover intention karyawan pada PT. Q Ton Indonesia. Penelitian ini menggunakan 82 sampel yang berasal dari karyawan PT. Q Ton Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode sampling jenuh. Pengumpulan data melalui kuesioner dan analisis data dilakukan dengan menggunakan uji asumsi klasik, uji t, uji F dan uji koefesien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif yang signifikan variabel pengembangan karir terhadap turnover intention karyawan PT. Q Ton Indonesia. Terdapat pengaruh negatif yang signifikan variabel budaya kerja terhadap turnover intention karyawan PT. Q Ton Indonesia. Terdapat pengaruh negatif yang signifikan antara variabel pengembangan karir dan budaya kerja secara simultan terhadap turnover intention karyawan PT. Q Ton Indonesia. Berdasarkan Angka R square atau koefisien determinasi sebesar 0,636. Angka ini mengindikasikan bahwa 63,6% perubahan dalam turnover intention karyawan dapat dijelaskan variable pengembangan karir dan budaya kerja. Sedangkan sisanya 36,4% dapat dijelaskan oleh variable variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.