Abstract:
Profitabilitas atau yang sering di sebut laba merupakan tujuan utama dari
rencana yang di bangun dalam perusahaan. Pengukuran profitabilitas digunakan
perusahaan untuk mengetahui sejauh mana telah tercapainya tujuan yang di
bentuk perusahaan dan di samping itu perusahaan mampu mendeteksi kekurangan
yang ada sehingga melakukan perbaikan diatas kegiatan operasionalnya agar
dapat bersaing dengan perusahaan lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana tingkat profitabilitas pada PT. Sarana Agro Nusantara menggunakan
analisis rasio keuangan.
Jenis data yang digunakan berupa data kuantitatif dan data sekunder yang
bersumber dari PT. Sarana Agro Nusantara. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah teknik dokumentasi perusahaan berupa laporan neraca dan laba
rugi dengan teknik analisis data deskriptif.
Berdasarkan hasil pembahasan dengan menggunakan analisis rasio
keuangan, maka dapat diketahui tingkat profitabilitas pada PT. Sarana Agro
Nusantara pada kurun waktu 2007-2016 dilihat pada rasio Profitabilitas yaitu
Return On Assets (ROA) dikatakan sudah cukup baik meski mengalami fluktuasi,
namun cenderung meningkat. Karna hanya di 2007 & 2012 yang hanya mencapai
4% saja, Meskipun mengalami peningkatan tetapi Return On Assets (ROA) belum
mencapai standart INDUSTRI sepenuhnya seperti yang telah ditetapkan. Pada
Return On Equity (ROE) dikatakan sudah cukup baik meski mengalami fluktuasi,
namun cenderung meningkat. Karna hanya di 2007 & 2012 yang hanya mencapai
3% & 4% saja, Meskipun mengalami peningkatan tetapi Return On Equity (ROE)
belum mencapai standart INDUSTRI sepenuhnya seperti yang telah ditetapkan.
Dan pada rasio Likuiditas yaitu Current Ratio (CR) dari tahun 2007
sampai 2016 dikatakan cukup baik. Dilihat dari nilai standart INDUSTRI bahwa
Current Ratio (CR) telah mencapai standart yang telah ditetapkan. Pada Cash
Ratio dari tahun 2007 sampai 2016 tidak cukup baik. Dilihat dari nilai standart
INDUSTRI Cash Ratio telah mencapai standart yang telah ditetapkan.
Dan pada rasio Solvabilitas yaitu Debt to Assets Ratio (DAR) dari tahun
2007 sampai 2016 dikatakan kurang baik. Dilihat dari nilai standart INDUSTRI
bahwa Debt to Assets Ratio (DAR) telah melampaui standart yang telah
ditetapkan. Pada Debt to Equity Ratio (DER) dari tahun 2007 sampai 2016 tidak
cukup baik. Dilihat dari nilai standart INDUSTRI Debt to Equity Ratio (DER)
telah melampaui standart yang telah ditetapkan.
Sedangkan pada rasio Aktivitas yaitu Working Capital Turn Over
(WCTO) dari tahun 2007 sampai 2016 dikatakan kurang baik. Dilihat dari nilai
standart INDUSTRI bahwa Working Capital Turn Over (WCTO) telah
melampaui standart yang telah ditetapkan. Pada Total Assets Turn Over (TATO)
dari tahun 2007 sampai 2016 tidak cukup baik. Dilihat dari nilai standart
INDUSTRI Total Assets Turn Over (TATO) telah melampaui standart yang telah
ditetapkan.