Abstract:
Rasio likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar semua
kewajiban lancar pada saat jatuh tempo. Rasio solvabilitas merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.
Kinerja Keuangan merupakan suatu usaha formal untuk mengevaluasi efesiensi dan
efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba dan posisi kas tertentu.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan PT Perkebunan
Nusantara IV Medan berdasarkan rata-rata standar industri, ditinjau dari rasio likuiditas
dan rasio solvabilitas. Dan untuk menganalisis apa saja yang menyebabkan kinerja
keuangan mengalami penurunan ditinjau dari current ratio dan cash ratio dan rasio
solvabilitas pada debt to total assetsratio dan debt to equity ratio.
Pendekatan penelitian ini berupa pendekatan deskriptif yakni penelitian yang
hanya mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, dan menafsirkan sehinggga
dapat memenuhi gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. Dan dengan
adanya data-data laporan keuangan berupa Laba Rugi dan Neraca, sehingga dapat
memberikan gambaran yang cukup jelas untuk peneliti menganalisis serta
membandingkan dengan teori yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan Kinerja Keuangan PT. Perkebunan Nusantara IV
Medan yang berdasarkan rata-rata standar industri, bila ditinjau dari current ratio dan
debt to total assets ratio perusahaan dikatakan kurang baik, karena current ratio dan debt to
total assets ratio perusahaan belum memenuhi atau melebihi batasan rata-rata standar
industri, ini dikarenakan perusahaan belum mampu untuk melunasi hutang-hutangnya
dengan aktiva yang tersedia. Dan cash ratio dikatakan baik karena cash ratio berada
diatas rata-rata standar industri, sedangkan debt to equity ratio pada tahun 2015 dikatakan
baik, ini dibuktikan debt to equity ratio tahun 2015 berada dibawah rata-rata standar industri.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan dapat
dikatakan tidak baik, ini dikarenakan pada rasio likuiditas perusahaan terus mengalami
penurunan. Sedangkan pada rasio solvabilitas penurunan yang terjadi tidak membuat
rasio solvabilitas berada dibawah standar industri, yang berarti perusahaan dapat
dikatakan tidak baik pada rasio solvabilitas.