Abstract:
Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak tanaman lengkuas (Alpinia
galanga L.) terhadap pertumbuhan jamur akar putih (Rigidoporus lignosus) pada
tanaman karet di laboratorium. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) non faktorial dengan enam perlakuan dan empat ulangan. Faktor
yang diteliti merupakan perlakuan konsentrasi ekstrak tanaman lengkuas (L) yang
terdiri dari enam taraf yaitu L0= kontrol, L1 = 0,5%, L2 = 1,0%, L3 = 1,5%, L4 =
2,0%, dan L5 = 2,5%. Parameter pengamatan adalah persentase zona penghambat
pertumbuhan, diameter pertumbuhan miselium jamur, dan pengamatan miselium
secara mikroskopik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitas ekstrak
tanaman lengkuas terhadap persentase zona penghambat pertumbuhan berpengaruh
sangat nyata pada 2, 4, 6 dan 8 hari setelah inokulasi, dimana konsentrasi terbaik
diperoleh pada perlakuan L5 dan L4 . Pada pengamatan diameter pertumbuhan
miselium jamur ekstrak tanaman lengkuas berpengaruh sangat nyata pada 2, 4, 6
dan 8 hari setelah inokulasi dengan diameter pertumbuhan miselium tertinggi
pada perlakuan L0. Pengamatan miselium secara mikroskopik pada perlakuan
kontrol menunjukkan percabangan lebih rapat dan banyak sedangkan pada
perlakuan 2,5% ekstrak lengkuas ukuran miselium lebih kecil dan lebih jarang.