Abstract:
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Juni 2018 di
Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Balai Penelitian Tanaman Pertanian
Hortikultura, Desa Tongkoh, Kecamatan Berastagi, Sumatera Utara pada
ketinggian ±1300 mdpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) Non-Faktorial dengan perlakuan K0 : Tanpa asap cair (100 ml PDA), K1 :
0,5 ml asap cair, K2 : 1 ml asap cair, K3 : 1,5 ml asap cair, K4 : 2 ml asap cair, K5 :
2,5 ml asap cair. Parameter yang diamati meliputi daya hambat, jumlah
sporangium dan jumlah klamidiospora.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Asap Cair Tempurung Kelapa dalam
konsentrasi yang berbeda efektif menghambat pertumbuhan jamur Phytopthora
infestan secara In Vitro, pada konsentrasi 1% (K2), 1,5% (K3), 2% (K4), dan 2,5%
(K5) mampu menghambat pertumbuhan jamur Phytopthora infestan pada
pengamatan 1 hari setelah inokulasi (HSI)