Research Repository

Pola Konsumsi Cabai Merah Di Kota Sibolga (Studi Kasus: Rumah Makan Di Kota Sibolga)

Show simple item record

dc.contributor.author Syahputra, Hadi
dc.date.accessioned 2020-11-09T09:02:17Z
dc.date.available 2020-11-09T09:02:17Z
dc.date.issued 2018-03-27
dc.identifier.uri http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/9388
dc.description.abstract Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi karakteristik usaha rumah makan di Kota Sibolga dan menganalisis pola konsumsi cabai merah usaha rumah makan di Kota Sibolga. Metode analisis data yang digunakan Tabulasi data dengan memasukan data mentah menjadi tabel distribusi frekuensi sederhana dan melakukan perhitungan presentase data dengan MS. Excel. Serta melakukan interpesrasi data, berdasarkan kriteria analisis yang sesuai dengan pemecahan masalah. Dari hasil penelitian diperoleh hasil sebagai berikut : Berdasarkan lama berdiri usaha diketahui bahwa sampel usaha Rumah Makan Nasional merupakan jenis rumah makan yang paling lama berdiri. Berdasarkan lama aktivitas berjualan diketahui bahwa sampel Rumah Makan Padang memiliki aktivitas berjualan paling lama. Berdasarkan jumlah kursi yang dimiliki diketahui bahwa sampel usaha Rumah Makan Nasional yang memiliki jumlah kursi paling banyak.Berdasarkan jumlah tenaga kerja diketahui bahwa sampel usaha Rumah Makan Nasional memiliki rata-rata jumlah tenaga kerja paling banyak. Dari keseluruhan sempel rumah makan, tidak semua rumah makan mengkonsumsi cabai merah segar dalam jumlah yang sama. Dari ke 32 sampel rumah makan maka di peroleh total kebutuhan cabai merah untuk keseluruhan sempel sebanyak 2.321 kg perbulannya dengan total pengeluaran sebesar Rp. 71.951.000 perbulan, dengan rata harga satu kilogram cabai merah segar Rp. 31.000 ribu perkilogram. Tidak semua rumah makan mengalami pengaruh terhadap kenaikan harga dasar cabai merah. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah terhadap rumah makan yang berpengaruh nyata terhadap permintaan cabai merah yang bersifat elastis. Guna mengantisipasi kenaikan harga cabai merah, pengelola usaha restoran perlu melakukan kombinasi dan mengatur komposisi pemakaian cabai merahnya dengan jenis cabai lain (seperti cabai giling, cabai rawit, dan lain-lain) untuk tidak mengurangi cita rasa dalam masakannya. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai komoditas cabai selain cabai merah kriting (misalnya cabai merah besar, cabai hijau, atau cabai rawit) pada usaha Rumah Makan lain yang juga menggunakan cabai sebagai bahan utama masakannya. en_US
dc.title Pola Konsumsi Cabai Merah Di Kota Sibolga (Studi Kasus: Rumah Makan Di Kota Sibolga) en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account