Abstract:
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi
karakteristik usaha rumah makan di Kota Sibolga dan menganalisis pola konsumsi
cabai merah usaha rumah makan di Kota Sibolga. Metode analisis data yang
digunakan Tabulasi data dengan memasukan data mentah menjadi tabel distribusi
frekuensi sederhana dan melakukan perhitungan presentase data dengan MS.
Excel. Serta melakukan interpesrasi data, berdasarkan kriteria analisis yang sesuai
dengan pemecahan masalah. Dari hasil penelitian diperoleh hasil sebagai berikut :
Berdasarkan lama berdiri usaha diketahui bahwa sampel usaha Rumah
Makan Nasional merupakan jenis rumah makan yang paling lama berdiri.
Berdasarkan lama aktivitas berjualan diketahui bahwa sampel Rumah Makan
Padang memiliki aktivitas berjualan paling lama. Berdasarkan jumlah kursi yang
dimiliki diketahui bahwa sampel usaha Rumah Makan Nasional yang memiliki
jumlah kursi paling banyak.Berdasarkan jumlah tenaga kerja diketahui bahwa
sampel usaha Rumah Makan Nasional memiliki rata-rata jumlah tenaga kerja
paling banyak. Dari keseluruhan sempel rumah makan, tidak semua rumah makan
mengkonsumsi cabai merah segar dalam jumlah yang sama. Dari ke 32 sampel
rumah makan maka di peroleh total kebutuhan cabai merah untuk keseluruhan
sempel sebanyak 2.321 kg perbulannya dengan total pengeluaran sebesar Rp.
71.951.000 perbulan, dengan rata harga satu kilogram cabai merah segar Rp.
31.000 ribu perkilogram. Tidak semua rumah makan mengalami pengaruh
terhadap kenaikan harga dasar cabai merah.
Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah terhadap rumah
makan yang berpengaruh nyata terhadap permintaan cabai merah yang bersifat
elastis. Guna mengantisipasi kenaikan harga cabai merah, pengelola usaha
restoran perlu melakukan kombinasi dan mengatur komposisi pemakaian cabai
merahnya dengan jenis cabai lain (seperti cabai giling, cabai rawit, dan lain-lain)
untuk tidak mengurangi cita rasa dalam masakannya. Perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut mengenai komoditas cabai selain cabai merah kriting (misalnya cabai
merah besar, cabai hijau, atau cabai rawit) pada usaha Rumah Makan lain yang
juga menggunakan cabai sebagai bahan utama masakannya.