Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pendapatan dan
kelayakan usahatani ikan mas (Cyprinus carpio) di Desa Laubarus Baru
Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang untuk
dikembangkan dalam masa jangka pendek. Pemilihan lokasi dilakukan dengan
pertimbangan bahwa Desa Laubarus Baru merupakan salah satu desa di
Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir yang memilki usahatani ikan mas
terbanyak.
Metode penentuan sampel ini dilakukan dengan metode sampling jenuh
(sensus) yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel dengan jumlah responden yaitu 20 orang. Jenis data yang
digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan
adalah π = TR – TC, R/C ratio, B/C ratio dan Break Even Point (BEP).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada keadaan dilapangan pelaku
usahatani ikan mas di Desa Laubarus Baru menunjukkan kehidupan yang pas –
pasan saja. Bila ditinjau berdasarkan rumus matematis maka pendapatan petani di
Desa Laubarus Baru rata – rata sebesar Rp3.827.991. Usahatani ikan mas di Desa
Laubarus Baru ditinjau berdasarkan R/C ratio layak untuk diusahakan karena R/C
ratio 1,16 > 1. Sedangkan kelayakan usahatani ikan mas ditinjau berdasarkan B/C
ratio tidak layak untuk diusahakan karena B/C ratio 0,16 < 1. Pada kelayakan
usahatani ikan mas ditinjau berdasarkan hasil Break Even Point (BEP) yang
terbagi menjadi 3 bagian. Hasil BEP produksi menunjukkan hasil sebesar 299kg,
hal ini menunjukkan agar pelaku usahatani ikan mas harus menjual minimal
produksinya sebesar 299kg agar mencapai BEP. Hasil BEP harga menunjukkan
hasil sebesar Rp18.912, hal ini menunjukkan agar pelaku usahatani ikan mas
harus menetapkan harga minimal produksi dalam hitungan 18.912/kg agar
mencapai BEP. Untuk hasil dari BEP penerimaan sebesar Rp6.122.272 dalam hal
ini pelaku usahatani harus mendapatkan omset sebesar Rp6.122.272 agar
mencapai BEP.