Abstract:
Opini itu adalah suatu pernyataan mengenai sesuatu yang sifatnya bertentangan
atau sedikitnya terdapat pandangan yang berlainan mengenai suatu hal. opini
terbentuk melalui suatu kegiatan berupa debat pembicaraan atau pertukaran
informasi antar individu yang berada dalam suatu kelompok. Opini seseorang
pada suatu hal menjadi penting dalam pengambilan keputusan. Meningkatnya
penggunaan ojek online dikalangan warga Kota Medan membuat perusahaan yang
menggerakan ojek online terus memperlebar jaringannya. Hal tersebut membuat
lapangan pekerjaan sebagai pengendara ojek online terbuka lebar. Selain
memberikan gaji pokok, perusahaan ojek online juga biasanya memberikan
berbagai fasilitas untuk mendukung kinerja pengendara ojek online salah satunya
ialah handphone untuk mengakses pengguna transportasi umum. Opini seseorang
pada suatu hal menjadi penting dalam pengambilan keputusan. Dalam penelitian
ini, akan diteliti bagaimana opini public driver online go-jek mengenai customer
yang melakukan orderan fiktif. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Opini Publik Driver Online Go-Jek
terhadap Keputusan Customer yang Melakukan Orderan Fiktif di Kota
Medan”.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah komunikasi,
komunikasi massa, dan opini publik.Jenis penelitian yang digunakan adalah
deskriptif dengan analisis kualitatif, maka pengujiannya dilakukan dengan uji non
statistik, yaitu pengujian yang dimulai dari tahap pengumpulan data melalui
proses wawancara, reduksi data, kemudian penyajian data yang dianalisis peneliti
sampai pada tahap penarikan kesimpulan/verifikasi. Peneliti menetapkan 4
(empat) orang narasumber yang terdiri dari Driver Go-Jek yang dianggap peneliti
dapat memenuhi kebutuhan dari penelitian ini berupa informasi atau gambaran
yang jelas sehingga hasil penelitian ini sesuai dengan harapan Peneliti. Peneliti
mengajukan 10 pertanyaan kepada narasumLber sesuai dengan kategorisasi yang
telah ditentukan. Dari hasil yang disimpulkan bahwa orderan fiktif dapat
merugikan driver go-jek. Dimana orderan tersebut merusak performa dari driver
go-jek agar driver tidak mendapatkan bonus dari pihak go-jek. Sehingga
maraknya orderan fiktif ini driver go-jek ingin pihak manajemen go-jek
mengambil tindakan dengan memblokir pengguna akun yang sering melakukan
orderan fiktif.