Abstract:
Studi ini membahas tentang transportasi angkutan umum pedesaan yang berasal
dari ataupun menuju Kota Pandan sebagai pusat perekonomian dan pusat
administrasi. Kabupaten Tapanuli Tengah yang beribukotakan Pandan merupakan
Kabupaten yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat apabila
ditinjau dari bidang transportasi. Oleh karena itu dibutuhkan angkutan untuk
memperlancar aktivitas penduduk pedesaan sehari-hari dan pergerakan penduduk
pedesaan dari satu tempat ketempat lain. Dari penelitian langsung di lapangan
dengan melakukan pendekatan teknis diperoleh bahwa masih ada desa- desa yang
belum terjangkau oleh angkutan dengan jumlah persentase 26% desa yang
terlayani dan 74% desa yang belum terlayani. Hal ini diketahui dengan adanya 4
trayek ataupun jalur lintasan yang ada di wilayah Kabupaten tersebut, yaitu trayek
Sarudik-Pandan, Sarudik-Tukka, Sarudik-Hutabalang, Sarudik-Pinangsori. Dalam
analisa data penelitian ini dilakukan metodologi dengan cara mengumpulkan data
primer yaitu data survey di lapangan (wawancara langsung dengan penumpang
angkutan pedesaan) dan data sekunder yang diambil langsung dari instansiinstansi terkait. Berdasarkan analisa data yang dilakukan diperoleh pada
umumnya pengguna angkutan umum pedesaan lebih banyak dilakukan oleh
penduduk yang memiliki tujuan untuk bekerja yaitu sebesar 45 orang (45%).
Selain itu dapat diperoleh perbedaan jumlah persentase menurut tanggapan
penumpang terhadap angkutan yang ditinjau dari kecepatan angkutan, ongkos
perjalanan, tingkat kenyamanan, tingkat keamanan dan tingkat keselamatan.
adapun akhir dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa tingkat pelayanan
angkutan umum yang beroperasi di Kabupaten Tapanuli Tengah masih kurang
memuaskan.