Abstract:
Transportasi ialah sarana pengangkutan untuk memindahkan sesuatu dari satu
tempat ke tempat lain. Dengan semakin meningkatnya transportasi di kota-kota
besar khususnya di Kota Medan saat ini, dimana peningkatan jumlah kendaraan
tidaklah diikuti dengan fasilitas yang memadai seperti kondisi permukaan jalan
banyak yang mengalami kerusakan. Dengan kondisi kerusakan permukaan jalan
tersebut maka dibutuhkan biaya operasi kendaraan yang lebih besar dibandingkan
dengan jalan yang tidak rusak. Apabila kondisi jalan yang mengalami kerusakan
tersebut tidak segera dilakukan perbaikan maka biaya yang dikeluarkan akan lebih
besar, semakin lama kerusakan jalan tersebut dibiarkan maka semakin besar pula
biaya operasi kendaraan.Pada laporan ini, akan dilakukan penilaian kondisi jalan
diruas jalan di Kota Medan, selanjutnya hasil penilaian akan ditinjau pengaruhnya
terhadap biaya operasi kendaraan yaitu besarnya penghematan dan kelayakan
ekonomi yang terjadi.Penelitian ini diawali dengan studi pustaka yang berupa
pengumpulan data literatur, dan penelitian terdahulu yang berhubungan dengan
penentuan tarif dengan menggunakan metode Biaya Operasional Kendaraan
(BOK). Selanjutnya dilakukan pengumpulan data yang diperoleh melalui metode
survei investigasi secara langsung di lokasi penelitian pada pengendara kendaraan
bermotor, yaitu MC (Motor Cycle), dan LV (Light Vehicle).Berdasarkan analisis
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, besar biaya operasi kendaraan
pada kondisi permukaan jalan yang berbeda, yaitu untuk kondisi jalan rusak
kendaraan sepeda motor (MC)Rp 1.051,84 per km, kendaraan ringan (LV)
Rp5.201,97 per km. Untuk kondisi jalan baik kendaraan sepeda motor (MC) : Rp
810,51 per km, untuk kendaraan ringan (LV) : Rp 3.645 per km. Besar
perbandingan penghematan biaya operasi kendaraan dari kedua kondisi
permukaan jalan rusak dan jalan baik, yaitu: untuk kendaraan sepeda motor (MC)
: Rp 1.051,84 – Rp 810,51 : Rp 241,33. Kendaraan ringan (LV) : Rp 5.201,97 –
Rp 3.645: Rp 1.556,97