Abstract:
Gempa bumi merupakan suatu fenomena alam yang tidak dapat dielakkan oleh
manusia yang mana kejadian itu mengakibatkan kerugian material dan korban
jiwa. Akibat yang ditimbulkan tersebut kebanyakan terjadi oleh kerusakan dan
runtuhnya suatu bangunan. Teknologi yang dikembangkan pada pondasi
belakangan ini sangat berpengaruh untuk meminimalisir keruntuhan suatu struktur
bangunan akibat gempa bumi. Isolasi Dasar merupakan terobosan teknologi yang
mutakhir yang diletakkan pada pondasi yang berfungsi mengurangi efek dari
gempa bumi. Kekakuan pada struktur juga mempengaruhi ketahanan bangunan
dari kerusakan dan keruntuhan. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui dan
membandingkan respon struktur bangunan yang menggunakan teknologi isolasi
dasar dan perletakan jepit. Parameter yang ditinjau yaitu periode alami (T), gaya
geser (V), dan simpangan (δ). Analisis yang dipakai adalah analisis statik
ekivalen, analisis respon spectrum dan analisis beban dorong. Terdapat 2 model
yang menjadi bahan perbandingan, yaitu struktur bangunan perletakan jepit dan
isolasi dasar. Struktur perletakan jepit mempunyai nilai simpangan sebesar 2.853
cm dan struktur isolasi dasar sebesar 1.275 cm. Struktur perletakan jepit
mempunyai simpangan yang lebih besar dari pada struktur SRPMK isolasi dasar.