Abstract:
Tingkat pertumbuhan kendaraan yang semakin meningkat di Kota Medan akan
menimbulkan kemacetan yang sering terjadi pada jam-jam tertentu. Bagi
pengemudi kendaraan kemacetan akan menimbulkan ketegangan serta kerugian
dari segi ekonomi baik kehilangan waktu maupun bertambahnya biaya operasi
kendaraan. Kemacetan lalu lintas adalah masalah umum di jalan Yos Sudarso,
terutama pada persimpangan Glugur. Penyebabnya adalah lalu lintas yang padat,
terutama pada jam puncak dan adanya perlintasan kereta api di Jalan Bambu.
Untuk mengatasi masalah ini, perlu dibangun underpass/flyover di persimpangan
Glugur. Sebelum underpass/flyover dibangun, perlu meninjau studi kelayakan
terhadap kinerja lalu lintas. Studi kelayakan yang didasarkan pada kinerja lalu
lintas, adalah untuk membandingkan derajat kejenuhan jalan sebelum dan sesudah
jembatan dibangun. Metode yang digunakan untuk analisis kinerja lalu lintas,
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Dengan pembangunan
underpass/flyover, derajat kejenuhan 1,23 > 0.85 untuk arah Belawan-Putri Hijau,
dan sementara derajat kejenuhan dalam arah yang berlawanan 1.39 > 0.85. Jadi
pembangunan underpass/flyover tersebut layak, ditinjau dari kinerja lalu lintas.