Abstract:
Untuk menarik perhatian masyarakat Sumatera Utara agar memilih pasangan
calon Gubernur ketika Pilkada nanti, perlu adanya strategi-strategi komunikasi
politik yang baik agar visi dan misi dari masing-masing Cagub dapat tercapai.
Strategi komunikasi politik berbeda dengan taktik, strategi komunikasi politik
menjelaskan tahapan kongkrit dalam rangkaian aktivitas komunikasi yang
berbasis pada satuan teknik bagi pengimplementasian tujuan komunikasi yang
bersifat politik. Salah satu Calon Gubernur pada Pilkada Sumatera Utara yang
menarik perhatian penulis adalah pasangan Cagubsu Djarot-Sihar Sitorus.
Dikarenakan Kans Djarot pada Pilgubsu ini sebenarnya cukup berat. Tantangan
terbesarnya adalah namanya relatif belum dikenal luas di Sumut. Berbeda dengan
Jakarta di mana masyarakat sudah melek informasi. Selain itu benar bahwa ada
banyak orang Jawa di Sumut, tapi tidak ada hubungan psikologis yang sangat kuat
antara komunitas Jawa Sumut dan Djarot. Adapun tujuan penelitian penulis
adalah untuk mengetahui apa-apa saja strategi komunikasi politik pasangan Calon
Gubernur Djarot dan Sihar Sitorus Pada Pilkada Sumut Tahun 2018. Teori yang
dipakai pada penelitian ini yakni Komunikasi, Strategi, Strategi Komunikasi,
Strategi Komunikasi Politik, Komunikasi Politik dan Pilkada. Jenis penelitian
yang dipakai penulis untuk riset penelitian skripsinya adalah jenis penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena
popularitasnya nibelum lama, dinamakan metode postpositivistik karena
berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Jenis peneliian ini juga disebut sebagai
metode artistic, karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola) dan
disebut juga sebagai penelitian interpretive, karena data hasil penelitian lebih
berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan. Hasil
penelitian ini adalah Strategi komunikasi yang dilakukan tim posko pemenangan
pasangan calon Gubernur Sumatera Utara Djarot-Sihar Sitorus adalah melakukan
silaturahmi dengan masyarakat, Blusukan ke pasar-pasar tradisional dan daerahdaerah
kecil/pinggiran
Sumatera
Utara,
mengunjungi
tokoh-tokoh
masyarakat
dari
berbagai
kalangan etnis, suku, ras dan agama, Bersosialisasi dan memberikan
arahan dan pemahaman terhahadap program kerja yang akan di realisasikan jika
terpilih seperti kartu sehat, kartu sejahtera dan kartu pintar serta melakukan
kampanye damai.