Abstract:
Angkutan umum antar desa adalah salah satu moda transportasi yang
menghubungkan kawasan yang satu dengan kawasan yang lain di dalam satu
kota.Studi ini membahas tentang transportasi angkutan umum pedesaan yang
berasal dari ataupun menuju Kota Panyabungan sebagai pusat perekonomian dan
pusat administrasi. Kabupaten Mandailing Natal yang beribukotakan
Panyabungan merupakan Kabupaten yang mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat apabila ditinjau dari bidang transportasi. Oleh karena
itu dibutuhkan angkutan untuk memperlancar aktivitas penduduk pedesaan seharihari
dan pergerakan penduduk pedesaan dari satu tempat ketempat lain. Hal ini
diketahui dengan adanya 4 trayek ataupun jalur lintasan yang ada di wilayah
Kabupaten tersebut, yaitu trayek Panyabungan-Panyabungan Selatan,
Panyabungan-Kotanopan, Panyabungan-Panyabungan Utara, Panyabungan-Siabu.
Dalam analisa data penelitian ini dilakukan metodologi dengan cara
mengumpulkan data primer yaitu data survei di lapangan (wawancara langsung
dengan penumpang angkutan pedesaan) dan data sekunder yang diambil langsung
dari instansi-instansi terkait. Berdasarkan analisa data yang dilakukan diperoleh
pada umumnya pengguna angkutan umum pedesaan lebih banyak dilakukan oleh
penduduk yang memiliki tujuan untuk bekerja yaitu sebesar 45 orang (45%).
Selain itu dapat diperoleh perbedaan jumlah persentase menurut tanggapan
penumpang terhadap angkutan yang ditinjau dari kecepatan angkutan, ongkos
perjalanan, tingkat kenyamanan, tingkat keamanan dan tingkat keselamatan.
adapun akhir dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa tingkat pelayanan
angkutan umum yang beroperasi di Kabupaten Mandailing Natal masih kurang
memuaskan.