Abstract:
Layanan Konseling Individual meyakini manusia dapat menentukan dan memilih
tjngkah lakunya sendiri. Bahwa setiap individu harus bertanggung jawab dan
bersedia menerima konsekuensi dari tingkah lakunya. Dan bertanggung jawab
bukan hanya pada apa yang dilakukannya melainkan apa yang difikirkannya.
Pernyataan tersebut mengandung makna bahwa individu itu, apabila
menginginkan apa yang diinginkan dan mencapai identitas keberhasilan, ia harus
bertanggung jawab menjalin hubungan yang bermakna dengan Iingkungannya.
Penelitian ini dilaksanakan di smp swasta Imelda medan yang beralamatkan di jl.
Bilal No. 52 Medan Timur, Kota Madya Medan, Sumatera Utara, Indonesia.
Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
meningkatkan rasa empati menggunakan pendekatan psikoanalisa melalui layanan
konseling individual di kelas VIII SMP Swasta Imelda Medan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan layanan bimbingan kelompok
untuk mengatasi rasa empati siswa yang betmasaiah pada siswa SMP Swasta
Imelda Medan. Subjek dalam penelitian ini ialah siswa-siswa kelas VIII SMP
Swasta Imelda Medan. Sedangkan objek penelitian ini adalah siswa kela VIII
SMP Swasta Imelda Medan yang berjumlah 5 orang. Dalam penelitian ini
menggunakan kualitatif deskriftif. Berdasarkan hasil analisis data dan interprestasi
data yang peneliti lakukan dapat disimpulkan . pendekatan psikoanalisa melalui
layanan konseling individual adalah solusi yang paling tepat dalam meningkatkan
rasa empati siswa yang kurang baik, karena mengingat masalah tersebut memang
harus dilakukan dengan mengembaiikan prilaku yang menyimpang dengan
membuat perencanaan prilaku yang harus dilakukan oleh siswa itu sendiri, guru
bimbingan dan konseling memberikan penjelasan cara bagaimana mengatasi rasa
empati siswa yang kurang baik dan untuk melakukan itu harus dilakukan kegiatan
pendekatan psikoanalisa melalui layanan konseling individual.