Abstract:
Ruas Jalan Gaperta Ujung merupakan bagian dari sistem transportasi sebagai
pelayanan sarana infrastruktur bagi dampak pertumbuhan jumlah penduduk. Guna
memenuhi kebutuhan tersebut perencanaan perkerasan baru diperlukan untuk
melayani kebutuhan lalu lintas di masa yang akan datang. Perkerasan kaku adalah
suatu susunan konstruksi perkerasan dimana sebagai lapisan atas dipergunakan
pelat beton, yang terletak di atas pondasi atau langsung diatas tanah dasar (Bina
Marga, 2003). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tebal lapis
perkerasan kaku yang dibutuhkan, mengetahui perbedaan hasil perhitungan tebal
lapis perkerasan kaku dengan metode Bina Marga (Pd T-14-2003) dan metode
National Associations of Australian State Road Authorities (NAASRA) 1987 pada
Jalan Gaperta Ujung. Pengumpulan data dilakukan melalui survey data lalu lintas
harian pada jalur tersebut dan nilai CBR dari Dinas Pekerjaan Umum
Pemerintahan Kota Medan. Data yang didapat digunakan untuk menghitung tebal
perkerasan kaku dengan metode Bina Marga 2003 dan NAASRA 1987.
Perencanaan Tebal pelat beton perkerasan jalan dengan menggunakan metode
Bina Marga didapat sebesar 24 cm dan tulangan berdiameter 16 mm dengan jarak
500 mm. Sedangkan NAASRA didapat sebesar 22 cm dan tulangan berdiameter
16 mm dengan jarak 500 mm, terdapat perbedaan sebesar 2 cm. Hal ini akibat
perbedaan konsep dasar dari masing-masing metode.