Abstract:
Ruas jalan Kisaran–Air Joman–Watas Kota Tanjung Balai adalah ruas jalan yang
berada di Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batubara yang mengalami
peningkatan signifikan dimana panjang jalan dalam kondisi sedang meningkat
13,01 %, panjang jalan dalam kondisi rusak menurun 15,58 %, dan panjang jalan
dalam kondisi rusak berat menurun 55,55 % (Data Statistik Kabupaten Asahan).
Sebagai tindak lanjut upaya untuk terus meningkatkan pembangunan
insfrastruktur jalan ini maka dalam penelitian ini dilakukan perencanaan
perkerasan lentur (flexible pavement) yaitu perkerasan struktur yang terdiri dari
lapisan permukaan, lapisan pondasi atas, lapisan pondasi bawah dan lapisan tanah
dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tebal lapis perkerasan
lentur dengan metode Bina Marga dan metode AASHTO 1993 dan mengetahui
perbandingan tebal perkerasan lentur pada ruas jalan Kisaran–Air Joman–Watas
Kota Tanjung Balai. Dari hasil analisa Metode Bina Marga didapat tebal lapisan
pondasi bawah (Sub Base Coarse) dengan jenis bahan sirtu (kelas A) sebesar 16
cm, lapisan pondasi atas (Base Coarse) dengan jenis batu pecah (kelas A) sebesar
20 cm, lapisan permukaan (Surface Coarse) dengan jenis Lasbutag MS 590 kg
sebesar 7,5 cm. Sedangkan untuk Metode AASHTO 1993 didapatkan tebal
lapisan pondasi bawah (Sub Base Coarse) dengan jenis bahan sirtu (kelas A)
sebesar 20 cm, lapisan pondasi atas (Base Coarse) dengan jenis bahan batu pecah
(kelas A) sebesar 15 cm, dan lapisan permukaan (Surface Coarse) dengan jenis
bahan Lasbutag MS 590 kg sebesar 20 cm.