Abstract:
Kapasitas/daya dukung tanah adalah kekuatan tanah untuk menahan suatu beban
yang bekerja padanya yang biasanya disalurkan melalui pondasi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui besarnya daya dukung dan penurunan yang terjadi pada
tanah. Pada penelitian ini digunakan metode analitis dan metode elemen hingga
menggunakan bantuan program analisis yang diperoleh dari data hasil sondir yang
dikorelasikan untuk mendapatkan nilai parameter tanah. Daya dukung tanah dengan
menggunakan metode terzaghi diperoleh pada titk S-1 = 40,78 T/m2
, S-2 = 30,85
T/m2
, S-3 = 38,58 T/m2
, S-4 = 26,56 T/m2
, S-5 = 35,06 T/m2
, S-6 = 24,46 T/m2
.
Untuk metode Meyerhof pada titik S-1 = 52,49 T/m2
, S-2 = 38,62 T/m2
, S-3 = 49,84
T/m2
, S-4 = 34,09 T/m2
, S-5 = 45,04 T/m2
, S-6 = 31,37 T/m2
. Untuk metode Hansen
pada titik S-1 = 53,27 T/m2
, S-2 = 39,21 T/m2
, S-3 = 50,59 T/m2
, S-4 = 34,70 T/m2
,
S-5 = 45,71 T/m2
, S-6 = 31,92 T/m2
. Untuk metode elemen hingga pada titik S-1 =
51,34 T/m2
, S-2 = 40,74 T/m2
, S-3 = 47,94 T/m2
, S-4 = 34,12 T/m2
, S-5 = 46,37
T/m2
, S-6 = 32,45 T/m2
. Untuk penurunan tanah dengan metode analitis diperoleh pada
titk S-1 = 84,27 mm, titik S-2 = 75,89, titik S-3 = 75,93 mm, titik 4 = 65,34 mm, titik S5 = 59,13 mm, titik S-6 = 60,17 mm. Dengan metode elemen hingga titik S-1 = 82,75
mm, titik S-2 = 96,90 mm, titik S-3 = 106,59 mm, titik S-4 = 85,59 mm, titik S-5 = 81,33
mm, dan titik S-6 = 81,80 mm .