dc.description.abstract |
Gempa yang sering melanda Indonesia banyak menyebabkan ribuan korban jiwa
dan menimbulkan kerusakan pada bangunan. Bencana gempa menyebabkan
terjadinya kerusakan struktur bangunan, saat terjadi gempa diaharapkan bangunan
mampu menerima gaya gempa pada level tertentu tanpa terjadi kerusakan yang
signifikan pada strukturnya. Oleh karena itu untuk mengurangi resiko bencana
yang terjadi diperlukan konstruksi bangunan yang tahan terhadap gempa. Struktur
yang paling umum digunakan untuk menahan gaya lateral adalah Sitem Rangka
Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Selain tingkat kekuatan, tingkat
keekonomisan juga penting dipikirkan dalam perencanaan struktur bangunan.
Dalam penelitian terdapat tiga model yang akan ditinjau yaitu stuktur dengan
sistem Flat slab (Model 1), Plate (Model 2), dan Waffle slab (Model 3) dalam
menahan gaya lateral. Analisis yang dilakukan menggunakan analisis respons
spektrum untuk mempelajari perbandingan perpindahan struktur, kekakuan, dan
gaya geser dasar berdasarkan SNI 1726:2012. Hasil penelitian menunjukan bahwa
Model 3 memiliki nilai perpindahan yang lebih kecil dari pada Model 1 dan
Model 2. Hal ini dapat dibuktikan dengan diperolehnya nilai perioda pada Model
1 sebesar 2,824 detik untuk arah x dan 2,741detik untuk arah y. Nilai perioda pada
Model 2 sebesar 2,578 detik untuk arah x dan 2,524 untuk arah y dan pada Model
3 sebesar 2,474 detik untuk arah x dan 2,510 untuk arah y |
en_US |