Abstract:
Ruas Jalan Simpang jambur - Desa lubuk cemara Perbaungan, merupakan salah
satu bentuk bagian dari jalan utama yang menghubungkan beberapa kota,
kabupaten, dan provinsi yang di gunakan masyarakat sebagai jalur transportasi
darat untuk memperlancar kegiatan perekonomian dan aktivitas sehari-hari.
Kondisi jalan jalan tersebut mengalami kerusakan dan mengakibatkan kurang
nyaman bagi pengguna jalan dan menjadi salah satu penghambat bagi masyarakat
untuk melakukan aktifitas sebagaimana biasanya. Sehingga jalur perlu dilakukan
peningkatan kapasitas jalan dengan pelebaran. Perencaan pelebaran pada ruas
Jalan Simpang jambur - Desa lubuk cemara Perbaungan adalah untuk mengetahui
perbedaan LHR dengan menggunakan perbandingan dua Metode, yaitu Metode
NAASRA dan Metode AASHTO. Dimana hasil yang di dapat dari Metode
NAASRA adalah sebagai berikut: LHR awal = 5083 kendaraan, LHR dengan
umur rencana 10 tahun = 195427 kendaraan, LEP = 860,2 kendaraan, LEA10 =
104084,2 kendaraan, LET10 = 52472,2 kendaraan, LER = 52472,2 kendaraan.
Sedangkan hasil yang di dapat dari Metode AASHTO adalah sebagai berikut:
LHR awal = 793 kendaraan, LHR dengan umur rencana 10 tahun = 30505
kendaraan, LEP = 27,7 kendaraan, LEA10 = 3354,6 kendaraan, LET10 = 1691,15
kendaraan, LER = 1691,15 kendaraan. Sedangkan tebal perkerasan lentur dari
kedua Metode ini adalah 19,09 cm. Dikarenakan kedua Metode ini telah di
modifikasi Bina Marga untuk menyesuaikan kondisi alam di Indonesia.