Abstract:
Penelitian ini mengkaji Komunikasi Antar Budaya dalam Proses Asimilasi Suku
Jawa dan Batak Toba di Kabupaten Simalungun. Pernikahan Antar Budaya dapat
menghasilkan proses asimilasi dalam keluarga yang melakukan perkawinan
campuran. Pernikahan ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi antar budaya
yang terjadi dalam proses asimilasi Suku Jawa dan Batak Toba di Kabupaten
Simalungun. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yakni metode analisi
data kualitatif yang menekankan pada kasus-kasus tertentu yang terjadi pada
objek analisis. Metode ini menggunakan analisis deskriptif dan pendekatan
induktif dalam menganalisa datanya. Subjek penelitiannya adalah tiga pasangan
yang melakukan asimilasi pernikahan atau pernikahan campuran Suku Jawa dan
Batak Toba di kelurahan Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten
Simalungun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asimilasi pernikahan atau
pernikahan campuran akan terjadi apabila menghapuskan sifat etnosentrisme,
yang merupakan penyakit sosial di dalam kehidupan kebhinekaan. Etnosentrisme
adalah suatu sikap ataupun pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan juga
kebudayaannya sendiri, biasanya disertai prilaku dan pandangan yang cenderung
meremehkan masyarakat dengan kebudayaan yang berbeda. Sifat etnosentrisme
juga sangat fatal karena bisa mengakibatkan munculnya konflik antarsuku,
menyebabkan munculnya aliran-aliran dalam politik dan juga jelas menghambat
alkulturasi dan asimilasi pernikahan. Adapun cara untuk mengatasi sikap
etnosentrisme adalah bersifat terbuka dan mau mengenal budaya orang lain,
memandang perbedaan sebagai kekayaan bukan kekurangan, belajar memahami
mengakui dan menerima keanekaragaman, memasukkan pendidikan multikultural
dalam sistem wajib belajar agar generasi terbiasa dengan perbedaan tersebut.
Sikap penolakan sering muncul pada mereka yang kurang pemahamannya,
menghindari sikap seperti menghakimi dan berasumsi dini. Puncak dari asimilasi
adalah asimilasi pernikahan, karena memilih pasangan hidup yang berbeda
kebudayaan adalah satu bentuk cinta Indonesia, semangat nasionalisme.